Ahad 25 Jun 2017 19:52 WIB

Ini yang Membuat Dedi Mulyadi Menitikkan Air Mata

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menitikan air mata saat memberikan sambutan sebelum shalat Idul Fitri 1438 H, di Masjid Agung Baing Yusuf. Dalam sambutan tersebut, Dedi meminta maaf dihadapan ribuan jamaah shalat ied. Kepala daerah dua periode ini, bersedih sebab di akhir jabatannya, kinerjanya belum maksimal.

"Ini adalah sambutan lebaran saya yang terakhir sebagai bupati ," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Ahad (25/6).

Alasan dia bersedih, yaitu masih banyaknya keluarga miskin di Purwakarta yang membutuhkan bantuan. Keluarga miskin versi data BPS ini, jumlahnya sekitar 14 ribu KK lagi. Mereka belum bisa dientaskan menuju menjadi keluarga sejahtera.

Selain itu, dia juga bersedih sebab pembangunan yang dirintisnya sejak 10 tahun terakhir, belum bisa dirasakan 100 persen oleh warga Purwakarta. Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga masih belum maksimal.

"Karenanya, saya memohon maaf kepada seluruh warga Purwakarta, karena hasil ihtiar dan usaha saya beserta jajaran ASN, dinilai masih belum maksimal," ujarnya.

Dengan begitu, Dedi meminta kepada siapapun yang kelak menggantikannya sebagai bupati, untuk bisa menuntaskan PR yang masih ada. Terutama, perhatikan keluarga miskin, warga yang sakit, yang tidak bisa sekolah dan lainnya.

Selain itu, dirinya juga meminta supaya bupati yang akan datang bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat. Segala keluh kesah masyarakat didengarkan. Lalu dicarikan solusinya.

"Siapapun pengganti saya, harus jauh lebih baik lagi, lebah dekat dengan rakyat dan bisa membuka komunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement