REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan melepas rombongan pemudik dari warga Minang di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (22/6). Anies menyampaikan bahwa pulang bersama seperti ini adalah kesempatan bagi warga untuk mempererat tali persaudaraan.
"Saya usulkan, di sepanjang jalan manfaatkan untuk berinteraksi dengan sesama warga. Yang satu bus itu bertetangga, bersaudara. Yang satu mobil, kesempatan untuk ngobrol, bercerita, menikmati jalanan," kata dia.
Anies mengatakan, tradisi 'mau ke udik' yang disingkat mudik adalah tradisi yang muncul setelah ada urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi itu, membuat masyarakat kerja di kota dan pada saat lebaran semua pulang kampung ke tempat masing-masing.
Dia menyarankan, sepanjang perjalanan agar menghindari penggunaan telepon genggam yang berlebih. Anies mengimbau agar sesama pemudik memperbanyak interaksi. Mudik bersama adalah kesempatan berharga yang tak boleh dilewatkan tanpa ada interaksi satu sama lain.
Mantan mendikbud ini menambahkan, orangtua harus memanfaatkan perjalanan mudik dengan menjelaskan kepada anak-anak mereka yang ikut mudik untuk mengenal kekayaan bangsa Indonesia. Indonesia adalah bangsa besar nan indah. Perjalanan mudik harus dimanfaatkan untuk menjelaskan hal tersebut ke anak.
Anies tak lupa berpesan bahwa yang paling penting dari semua itu adalah keselamatan. "Keluarga di kampung halaman menunggu sampai dengan selamat. Keselamatan itu nomor satu, kalau keselamatan itu dikompromikan nanti yang lainnya akan bermasalah," ujar dia.