Kamis 22 Jun 2017 12:50 WIB

Menkes Lepas 22 Bus Mudik Gratis untuk Karyawan dan Keluarga

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Hazliansyah .
Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek melepas keberangkatan 22 bus mudik gratis di halaman kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek melepas keberangkatan 22 bus mudik gratis di halaman kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek melepas keberangkatan 22 bus dalam rangka program "Bus Mudik Gratis, Mudik Sehat Bersama Kemenkes". Pelepasan rombongan bertempat di Lapangan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Kamis (22/6) pagi.

"Para pemudik harap menjaga kesehatan selama perjalanan jauh yang akan ditempuh, juga membawa obat-obatan dan bekal makanan. Untuk para pengemudi bus jika lelah atau mengantuk segera minta digantikan oleh sopir cadangan," ungkap Nila kepada para peserta mudik gratis.

Perempuan 68 tahun yang dikenal sebagai ahli oftalmologi itu melepas rombongan mudik yang terdiri dari 880 karyawan/karyawati Kemenkes RI beserta keluarganya. Program mudik gratis bagi karyawan dan keluarga tersebut telah digelar Kemenkes selama lima tahun berturut-turut.

Tujuan program ini salah satunya mendukung kebijakan pemerintah dalam hal mengurangi kemacetan dan menurunkan risiko kecelakaan. Di samping itu, program mudik gratis juga memberikan manfaat secara ekonomis bagi pegawai golongan I, II, dan III serta pegawai honorer, pramubakti, sopir, //outsorcing//, dan lainnya.

Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo mengatakan, terdapat peningkatan jumlah armada bus dari tahun sebelumnya. Pada 2016, Kemenkes RI menyediakan 18 bus mudik dan 10 bus balik, sementara pada periode mudik 1438 H/2017 M, terdapat 22 bus mudik dan 10 bus balik.

Jurusan bus mudik dan bus balik tahun ini, ujar Untung, antara lain Purworejo (PP), Yogyakarta (PP), Solo (PP), Surabaya (PP), Lampung, Palembang, dan Padang. Sebelum pemberangkatan, Kemenkes juga telah menggagas sejumlah tindakan antisipatif bagi pengemudi bus.

"Seluruh pengemudi dan kondektur bus telah dinyatakan lulus tes kesehatan, sudah menjalani rangkaian pemeriksaan seperti tes darah dan urine. Sebelum berangkat, juga dilakukan senam peregangan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement