REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya meminta petugas piket lebaran mengantisipasi beberapa hal. Terutama kemacetan, kebersihan, dan pelayanan publik.
"Karena, libur lebaran kali ini lumayan panjang. Karena itu, saya minta kepada (petugas) yang piket untuk memperhatikan sejumlah hal ini," kata dia ketika memberikan arahan kepada seluruh pegawai di Pemerintah Kota Bogor menjelang menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, Rabu (21/6).
Satlantas Polresta Bogor Kota, Jawa Barat, sudah mengidentifikasi adanya 12 titik rawan macet dan kecelakaan dari hasil pemetaan di kota tersebut menjelang Lebaran. Titik rawan kemacetan tersebut paling banyak terdapat di seputar pasar seperti Pasar Medeka, Pasar Bogor Jalan Otista, pasar tumpah Jalan Ma Salmun, Pasar Anyar, Jalan Dewi Sartika, Pasar Gunung Batu, Jalan Siliwangi.
Kemacetan juga terjadi di Jalan Tajur karena banyaknya hambatan di kiri-kanan jalan, terutama adanya proyek pembangunan Tol Bocimi, dan di Jalan Sholis Iskandar karena adanya proyek pembangunan Tol BORR.
Pada kesempatan itu, Bima Arya juga mengingatkan pegawai Pemkot Bogor untuk menyelesaikan tugas hingga detik-detik terakhir jelang Hari Raya Idul Fitri. "Yang perlu segera diselesaikan terkait dengan pelayanan publik, bisa diselesaikan," ujar dia.
Dua hal lain yang diingatkan oleh Wali Kota terkait penggunaan kendaraan dinas. Bima Arya menyampaikan dia melarang pegawai membawa fasilitas negara itu untuk keperluan mudik lebaran.
"Kalau nanti ada apa-apa, persoalannya menjadi panjang. Karena itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, agar nanti mudik mobil dinas dikoordinasikan untuk disimpan, diparkir di tempat yang aman," kata dia.
Terakhir, dia berpesan kepada para PNS yang akan melakukan perjalanan mudik untuk selalu berhati-hati selama di perjalanan serta memperhatikan keselamatan barang dan rumah yang ditinggalkan.