Senin 19 Jun 2017 14:00 WIB

Masyarakat Malang Diimbau tak Takbir Keliling

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah umat muslim mengikuti pawai takbir keliling / Ilustrasi
Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara
Sejumlah umat muslim mengikuti pawai takbir keliling / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -  Kapolres Malang Kota, AKBP Hoiruddin Hasibuan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling. Imbauan ini dikeluarkan untuk meminimalisasi kejadian yang tidak diinginkan.

Hoiruddin menyarankan, masyarakat untuk lebih baik melakukan takbir di masjid. Hal ini sangat diimbau petugas keamanan mengingat kejadian-kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Hoiruddin, selama ini takbir keliling sering dibarengi dengan pemuda yang mengkonsumsi minuman beralkohol. Setelahnya, mereka akan mabuk dan biasanya akan membuat masalah di sekitarnya. "Hal seperti ini yang berusaha dihindari demi kenyamanan dan keamanan ibadah," kata Hoiruddin di Alun-alun Kota Malang, Jawa Timur, Senin (19/6).

Di sisi lain, dia juga mengutarakan rekomendasinya bagi masyarakat yang memaksa melaksanakan takbir keliling. Dia menegaskan, pihaknya siap memberikan pengamanan bagi siapapun yang hendak melakukan kegiatan itu.

Untuk memberikan pengamanan selama Hari Raya Idul Fitri, Hoiruddin mengungkapkan, akan ada 960 personel gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Organisasi Masyarakat lainnya. Operasi ini akan berlangsung selama 16 hari dari 19 Juni sampai dengan 4 Juli 2017. Operasi ini akan memiliki enam pos pengamanan dan satu pos pelayanan.

Berdasarkan peristiwa di tahun-tahun sebelumnya, kasus pencurian di rumah yang sedang ditinggal pemiliknya mudik lebih mendominasi. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk memastikan rumahnya dalam kondisi aman saat ditinggal. Kemudian titik-titik kemacetan dalam kota juga tak terlalu tinggi, hanya berada di perbatasan Kota dan Kabupaten Malang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement