Senin 19 Jun 2017 08:23 WIB

Bekasi Diprediksi Diserbu 200 Ribu Pendatang Pasca-Lebaran

Polisi dan petugas Dinas Perhubungan memeriksa barang bawaan penumpang bus saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Polisi dan petugas Dinas Perhubungan memeriksa barang bawaan penumpang bus saat inspeksi penduduk pendatang pada arus balik H+4 Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi jumlah pendatang dari luar daerah ke wilayah setempat pascaperayaan Lebaran 2017 mencapai sekitar 200.000 jiwa.

"Pendatang biasanya berasal dari daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera," kata Kepala Disdukcapil Kota Bekasi Erwin Effendi di Bekasi, Ahad.

Menurut dia, umumnya para pendatang merupakan sanak keluarga dari warga setempat yang dibawa dari kampung ke Kota Bekasi untuk mencari pekerjaan.

"Kota Bekasi memang strategis karena dekat dengan Jakarta. Umumnya pendatang baru saja menyelesaikan sekolahnya di kampung dan mencari kerja ke Jakarta atau Bekasi," katanya.

Erwin mengatakan, pihaknya tidak akan melarang kedatangan warga luar daerah ke Kota Bekasi, namun dia mengimbau agar mereka telah memiliki kesiapan serta kemampuan bekerja agar tidak menambah angka pengangguran di Kota Bekasi.

"Mereka harus punya kompetensi, daya saing bila mau datang ke Kota Bekasi agar tidak menambah angka pengangguran," katanya.

Kota Bekasi, kata dia, memiliki 1.400 perusahaan nasional dan multinasional serta berdekatan dengan delapan kawasan industri di Kabupaten Bekasi.

"Biasanya tidak semua pendatang bekerja di Kota Bekasi, mereka rata-rata singgah, sementara bekerjanya di Jakarta atau Kabupaten Bekasi," katanya.

Menurut dia, pihaknya telah mengagendakan kegiatan operasi yustisi guna menjaring pendatang yang tidak produktif serta melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

"Kami akan cek kesiapan pendatang di Kota Bekasi lewat operasi yustisi setelah Lebaran," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement