Sabtu 17 Jun 2017 12:47 WIB

Sambut Lebaran, Gubernur Sumbar akan Baca Puisi di Semarak Syawal

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno memberikan paparan saat silaturahim ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (16/2).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno memberikan paparan saat silaturahim ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar acara Semarak Syawal di Masjid Raya setempat pada 24 Juni 2017 untuk menyambut lebaran 1438 Hijriah.

"Selain takbiran bersama, sejumlah kegiatan kesenian bernafas Islam juga akan digelar," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian dihubungi dari Padang, Sabtu (17/6).

Menurut dia, salah satu acara yang patut ditunggu adalah pembacaan puisi oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakilnya Nasrul Abit.

"Masyarakat Sumbar sudah tahu kalau gubernur hobi membuat pantun, namun mungkin belum banyak yang melihat beliau bersama wakilnya berpuisi," kata Oni. 

Irwan menjadi satu-satunya pimpinan di provinsi itu yang menulis pantun secara spontan pada acara yang dihadirinya, kemudian mengumpulkannya dan mencetak dalam bentuk buku. Sekitar 10 ribu pantunnya yang masing-masingnya berbeda, dibukukan dalam empat buku dan kemungkinan akan terus bertambah.

Oni mengemukakan acara Semarak Syawal itu rutin dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Acara serupa tahun lalu di halaman kantor gubernur, bahkan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan keluarga.

Kepala Biro Bina Mental dan Kesejahteraan Masyarakat Syahril B mengatakan acara Semarak Syawal itu kemungkinan digelar pada halaman belakang Masjid Raya Sumbar yang saat ini sedang dalam proses penimbunan.

"Kami targetkan penimbunan selesai sebelum lebaran agar bisa dimanfaatkan untuk acara atau parkir kendaraan masyarakat," kata Syahril.

Kepala Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran Sumbar Zul Aliman mengemukakan acara Semarak Syawal itu sekaligus menjadi pusat kegiatan takbiran bagi masyarakat.

"Kita imbau agar takbiran dilakukan terpusat seperti ini agar tidak ada arak-arakan di jalan raya yang berpotensi kemacetan dan kecelakaan," ujar Syahril. 

Imbauan itu, dia menambahkan, berlaku pula untuk seluruh kabupaten dan kota di Sumbar berdasarkan Surat Edaran Gubernur. "Kalau tidak ada acara khusus seperti Semarak Syawal, sebaiknya dilaksanakan di masjid atau mushalla," kata dia. 

Kebiasaan masyarakat di Sumbar setiap malam takbiran adalah melakukan arak-arakan kendaraan sambil mengumandangkan takbir. Tidak jarang kendaraan yang digunakan adalah mobil pick up yang terbuka bagian belakangnya hingga membahayakan.

Selain arak-arakan kendaraan, sebagian daerah juga ada yang menggelar arak-arakan obor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement