REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat melihat saat ini tidak sedikit daya saing Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengalami penurunan. Tentunya ini sebagai pekerjaan rumah dan evaluasi diri bagi PTS.
Terkait hal tersebut, APTISI sebagai organisasi yang berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional ini menggagas seminar nasional bertemakan “Strategi Marketing Dan Praktek Baik (Best Practice) Perguruan Tinggi Yang Inovatif dan Kreatif Sebagai Upaya Meningkatkan Calon Baru”.
Seminar dilaksanakan selama dua hari, 14 – 15 Juni 2017 di Ruang Auditorium Al Quddus Lt. 12, Gedung Universitas Yarsi Jakartga. Semnar tersebut dihadiri oleh peserta dari pengurus APTISI/HPT Kes Indo (Pusat dan Wilayah), Rektor/Ketua/Direktur atau Pimpinan PTS se-Indonesia, tim marketing, humas, IT dan program studi Perguruan Tinggi serta pihak-pihak lain yang relevan atau berkepentingan.
Seminar yang dibuka oleh Ketua Umum APTISI sekaligus Ketua HPT Kes Indonesia M Budi Djatmiko ini bertujuan untuk berbagi strategi marketing perguruan tinggi yang telah berhasil dalam meningkatkan penerimaan mahasiswa baru.
Selain itu, seminar ini juga mengupas tuntas mengenai metoda dan cara marketing perguruan tinggi yang disajikan bukan hanya sekedar aspek teoritis, namun secara praktis. Caranya dengan menghadirkan sebagai narasumber, pimpinan perguruan tinggi yang telah berhasil membawa perguruan tingginya ke jenjang tingkat kelas dunia dengan jumlah mahasiswa terbanyak, kampus kreatif dan inovatif.
Pembicara pertama adalah Prof Dr Made Wiryana dari Universitas Gunadarma (UG). Dalam materinya, ia memberikan serta berbagi informasi mengenai strategi menembus perguruan tinggi swasta kelas dunia dan strategi pemasaran UG dengan mahasiswa terbanyak.
Pembicara kedua adalah Ketua STMIK AMIKOM Jogja Prof Dr Ir Muhammad Suyanto. Ia berbagi tips untuk menjadi PTS yang kreatif dan strategi pemasaran pengelolaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang sukses.
Selanjutnya Rektor UNIKOM Dr Eddy S Soegoto MT. Ia menjelaskan lebih lanjut untuk menjadi PTS yang kreatif dan inovatif menggunakan kunci utama promosi Universitas Komputer Bandung.
Sementara Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro berbagi informasi dan strategi untuk menjadi PTS Vokasi yang banyak diminati dengan pertumbuhan yang sangat cepat.
“Kami berharap informasi maupun diskusi yang telah dilakukan ini dapat bermanfaat dan memberikan gambaran kepada pimpinan PTS lainnya dalam mengelola dan meningkatkan mutu serta daya saing perguruan tingginya. Sehingga, mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Juga, dapat meningkatkan kinerja pemasarannya untuk mencapai keunggulan bersaing,” ujar Budi Djatmiko.