REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengaku, sampai saat ini masih terus mengamati perubahan dan perkembangan di dunia. Ia menilai saat ini dunia sedang menghadapi musibah besar.
"Ada peperangan di mana-mana, kekerasan, permusuhan dan sebagainya. Ini jelas bukan dunia yang kita kehendaki," ujar Presiden Kelima Indonesia ini saat Safari Ramadhan di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (15/6).
Menurut SBY, banyak para pemimpin yang tidak sadar dalam mengatur negaranya. Mereka seakan membawa negara dalam keadaaan yang salah dan berbahaya. Para pemimpin tidak bisa menghadirkan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan kepada masyarakatnya.
"Kita ingat kasus pada Desember 2014 ttg Charlie Hebdo yang membuat kartun Rasulullah SAW?" ujarnya.
SBY melihat, penggambaran Rasulullah SAW jelas sesuatu yang tabu karena dianggap menghina dan menista agama. Situasi ini tidak bisa ditoleransi lagi, meski orang barat menganggapnya sebagai kebebasan berekspresi. Untuk itu, dia berharap masyarakat Barat dapat menghormati keyakinan Islam sebagaimana umat Muslim menghormati keyakinan lainnya.