REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 dapat melampaui 77,1 persen. Sebab, pilkada serentak tahun depan merupakan cerminan dari Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019.
Menurut Tjahjo, 17 provinsi bakal menggelar Pilkada Serentak 2018. Pemilih dari 17 provinsi itu telah mencerminkan 68,3 persen pemilih di seluruh Indonesia.
"Pemerintah yakin pilkada tahun depan akan sukses. KPU sudah mentargetkan partisipasi masyarakat sebesar 77,1 persen. Kami harap partisipasi itu bisa naik," ujar Tjahjo saat memberi pengarahan dalam acara penganugerahan pemimpin paerah inspiratif di Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
Tjahjo menjelaskan, Pilkada 2018 adalah proses pemilihan kepala daerah tahap ketiga. Dia menyebut pelaksanaan pilkada tahap pertama pada 2015 yang melibatkan 268 daerah berjalan sukses.
Setelah itu, pilkada tahap kedua di 101 daerah pada 2017 pun terbilang cukup sukses. Hanya saja, Tjahjo mengatakan, pelaksanaan pilkada tahun lalu menyisakan persoalan gesekan SARA di Pilkada DKI Jakarta.
Namun, dia menambahkan, itu bagian dari dinamika di DKI Jakarta. "Ke depannya, kami harap yang terjadi adalah adu visi dan misi. Mari kita hapus kebiasaan melontarkan ujaran kebencian dalam Pilkada," ujar Tjahjo.
Pilkada Serentak 2018 diikuti oleh 171 daerah, terdiri dari 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. Pemungutan suara Pilkada dilakukan pada 27 Juni tahun depan.