REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pengakuan penyidik KPK, Novel Baswedan kepada majalah TIME harus menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Novel mengungkapkan, ada kemungkinan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penganiayaan yang menimpa dirinya. "Kasus ini, tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, ditengah adanya dugaan dan kecurigaan kepada institusi terkait," ujar Dahnil, Kamis (15/6).
Oleh sebab itu, kata dia, Pemuda Muhammadiyah mendesak agar Presiden Jokowi secara serius memimpin langsung agenda pemberantasan Korupsi ini. Karena menurut Dahnil, penyerangan terhadap Novel bukan sekedar penyerangan pribadi tetapi adalah teror Bagi pemberantasan korupsi.
Baca juga, Novel Punya Informasi Seorang Jenderal Terlibat, Siapa Dia?
Saat ini, sudah 65 x 24 jam Teroris penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan masih bebas dan belum tertangkap. Untuk kasus dengan saksi dan data yang cukup (seperti yang disampaikan Novel), penanganan terorisme terhadap Novel Baswedan agaknya sangat lambat. "Belum lagi dengan berbagai dugaan keganjilan yang mengarah kepada upaya menutup-menutupi dan melindungi Teroris pelaku penyiraman air keras tersebut," ujar dia mengakhiri.