REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menyebut adanya keluhan dari banyak pihak terhadap Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diterapkan Pemprov DKI. Keluhan itu terkait lambannya pemrosesan suatu perizinan di kebijakan PTSP ini.
"PTSP itu ide yang sangat baik dan sekarang sudah mulai berjalan, tapi banyak keluhan dari para pengembang karena prosesnya lama, memang benar satu pintu, tapi jadi lama," kata dia di Jakarta, Rabu (14/6).
PTSP merupakan terobosan dalam hal kebijakan terkait pelayanan. Kebijakan PTSP, kata Sandi, perlu dilanjutkan dengan berbagai pembenahan atas kekurangan-kekurangan yang selama ini sering dikeluhkan. Salah satu caranya adalah membenahi sumber daya manusia (SDM).
"Kuncinya adalah SDM jadi bagaimana ke depan model PTSP ini bisa terus dijalankan, tetapi harus betul-betul dilengkapi dengan model SDM yang kuat. Kita ingin pastikan bahwa kebutuhan SDM bisa terpenuhi sehingga backlock dari pengurusan itu yang memakan waktu lebih lama itu bisa dipersingkat," ujar dia.
Sandi menambahkan, Tim Sinkronisasi telah melakukan kajian mendalam terkait PTSP. Berbagai hal akan dilakukan untuk menyempurnakan PTSP. Tim, kata Sandi, rencananya juga akan membahas hal tersebut dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Dengan PTSP secara menyeluruh sudah tapi secara individu satu persatunya mungkin dari beberapa minggu ke depan akan dibahas," katanya.