Rabu 14 Oct 2020 16:56 WIB

BKPM Akui Sulsel Penggerak Ekonomi Indonesia Timur

PTSP di Sulsel perlu diperkuat demi peningkatan ekonomi Indonesia Bagian Timur

Pekerja menyelesaikan salah satu gedung bertingkat di Makassar, Sulawesi Selatan. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Achmad Idrus mengakui Sulawesi Selatan adalah penggerak ekonomi untuk Indonesia bagian Timur.
Foto: ANTARA/ABRIAWAN ABHE
Pekerja menyelesaikan salah satu gedung bertingkat di Makassar, Sulawesi Selatan. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Achmad Idrus mengakui Sulawesi Selatan adalah penggerak ekonomi untuk Indonesia bagian Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Achmad Idrus mengakui Sulawesi Selatan adalah penggerak ekonomi untuk Indonesia bagian Timur.

"Pergerakan ekonomi di Indonesia Bagian Timur itu digerakkan oleh Sulawesi Selatan, sehingga, PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) itu harus dikuatkan karena untuk melayani perizinan. Jangan sampai berbelit-belit, jangan sampai beralasan macam-macam," ujar Achmad Idrus mewakili Kepala BKPM RI pada acara Rapat Koordinasi Mengenai Perizinan di Makassar, Rabu (14/10 ).

Acara yang dihadiri langsung Menpan-RB RI, Deputi BKPM RI, Kepala BI Wilayah Sulsel, Kapolda Sulsel, Sekprov Sulsel dan seluruh bupati wali kota se-Sulsel ini, menurut Achmad Idrus sangat penting untuk diikuti demi mempermudah perizinan dan memanjakan investor.

"Rapat ini sangat penting bagi investor, khususnya di Sulawesi Selatan. Agar dapat terciptanya iklim investasi dan dapat diciptakan beberapa hal, terutama perbaikan pelayanan perizinan," katanya.

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengaku saat ini Dinas PTSP Sulsel sudah mengikuti perkembangan zaman dengan semua pelayanan perizinan serba dipermudah dengan sistem digital.

"Selama ini PTSP penuh setiap hari. Yang banyak itu dari mahasiswa, dosen, urus izin penelitian itu bisa sepuluh hari. Sekarang ini tinggal 40 menit bisa di-print di rumah," ujarnya.

Gubernur dalam kesempatan tersebut sekaligus mengajak para ASN untuk mengikuti cara kerja Menpan RB."Kita harus mengikuti kecepatan Bapak Menpan-RB, cara kerjanya harus kita ikuti, karena takutnya turun kebijakan baru, kita belum jalan. Terima kasih Pak Menteri, telah memberikan kepada kami di daerah tuntunan," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement