Selasa 13 Jun 2017 16:25 WIB

Puluhan Warga Banyumas Keracunan Makanan

Rep: Eko WidiyatNo/ Red: Ilham Tirta
Korban keracunan makanan dirawat di sebuah rumah sakit. (ilustrasi).
Foto: Antara/Feri Purnama/ca
Korban keracunan makanan dirawat di sebuah rumah sakit. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Puluhan warga Desa Ciberung Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Senin (12/6), pagi, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala keracunan. Beberapa orang diantaranya masih dirawat di RSUD Ajibarang hingga Selasa (13/6).

''Kemarin, ada lebih dari 40 orang yang terpaksa dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit karena mengalami gejala keracunan. Namun tadi siang, hanya tinggal 5 orang yang masih dirawat di RSUD,'' kata Kepala Desa Ciberung, Edi Pramono, Selasa (13/6).

Dia menyebutkan, puluhan warganya tersebut mengalami keracunan karena mengonsumsi makanan pada acara syukuran hajatan di rumah Sukamto, warga Desa Ciberung RT 03 RW 06. Mereka melakukan buka bersama, dengan beberapa jenis makanan, antara lain sop buah.

''Usai buka bersama, warga belum merasakan gejala keracunan. Gejalanya baru mulai terasa usai waktu tarawih. Namun karena tidak menduga mengalami keracunan, kebanyakan baru melapor keesokan harinya seusai waktu subuh,'' katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr Junaedi, menyebutkan seluruh warga Desa Ciberung yang mengalami keracunan, sudah mendapat penanganan di puskesmas dan RSUD. ''Seluruhnya ada 27 pasien yang sempat rawat inap di RSUD Ajibarang, dan 13 orang lainnya menjalani rawat jalan. Namun tadi siang hanya tinggal beberapa orang masih dirawat, dan kondisinya sudah semakin membaik,'' katanya. 

Menurut Junaedi, gejala yang dialami warga yang mengalami keracunan antara lain berupa mual, muntah, dan diare. Namun mengenai penyebab keracunannya, Junaedi mengaku belum bisa menyimpulkan karena harus dilakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan yang dikonsumsi seluruh korban.

''Kita sudah mengambil sampel makanan di rumah warga yang punya hajat. Nanti dari hasil penelitian laboratorium, baru bisa dipastikan bahan makanan apa yang menyebabkan keracunan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement