REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP) Indonesia, AM Hendropriyono, menegaskan mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. PKPI meyakini Presiden Jokowi pantas untuk kembali memimpin Indonesia untuk periode 2019-2024.
"Kami dukung Jokowi maju dalam Pilpres 2019. Dukungan ini akan segera kami tindaklanjuti dalam sejumlah langkah strategis organisasi," ujar Hendropriyono saat pembacaan dukungan di Kantor PKP Indonesia di Jalan Diponegoro Nomor 63 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/6).
Dia melanjutkan, PKP Indonesia percaya Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin yang mampu menerjemahkan amanat konstitusi ke dalam program kerja konkret dan langsung kepasa masyarakat. Dalam hal infrastruktur, Presiden Jokowi pun sudah membuktikan dengan pemhangunan di daerah tertinggal di luar Jawa.
"Kesenjangan antardaerah juga terbukti teratasi dengan pemerataan infrastruktur utamanya di kawasan timur Indonesia," lanjut Hendropriyono.
Keberhasilan Presiden Joko Widodo juga terbukti mampu mempertahankan kepercayaan publik, baik dalam lingkup domestik maupun internasional. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), mencatat 58 persen masyarakat cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Tingkat keterpilihan (elektabilitas) Presiden Jokowi juga berada pada angka 53,7 persen.
Hasil ini memperlihatkan betapa serangan politik yang bertubi-tubi kepada Presiden terutama terkait dengan Pilkada DKI, tidak berdampak signifikan terhadap kepercayaan rakyat Indonesia kepadanya. Masyarakat internasional juga menaruh kepercayaan pada kemampuan Presiden Joko Widodo, dalam mengelola perekonomian Negara.
Terbukti dari lembaga rating Standard & Poor yg telah menaikkan sovereign rating Indonesia menjadi BBB- dengan outlook stabil. United Nations Conference on Trade and Development juga menempatkan Indonesia, sebagai Negara yang memiliki prospek investasi ke-4 dunia setelah Amerika, Cina dan India.
"Presiden Joko Widodo adalah sosok pemersatu yang secara santai dan cerdas, telah mampu menjadi pengikat berbagai suku, etnis, ras dan agama yang ada di Indonesia. Dia telah menunjukkan dgn sungguh-sungguh selama dua tahun ini pengabdiannya kpd negara kita dgn ideologi Pancasila, justru pada saat ancaman radikalisme dan disintegrasi bangsa kita sedang mengemuka," tegas Hendropriyono.