Senin 12 Jun 2017 15:50 WIB

Bupati Tasikmalaya: Pemimpin Harus Berikan Rasa Damai

 Safari Ramadhan yang dirangkaian dengan Peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kampung Tonjong Desa Desa sindangraja Kecamatan Jamanis, Senin [12/6/17].
Safari Ramadhan yang dirangkaian dengan Peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kampung Tonjong Desa Desa sindangraja Kecamatan Jamanis, Senin [12/6/17].

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Pemimpin harus memberikan rasa damai, memberikan kemudahan, dan harus memberikan keleluasaan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadahnya. Demikian ditegaskan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum saat memberikan sambutan pada acara Safari Ramadhan yang dirangkaian dengan Peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kampung Tonjong Desa Desa sindangraja Kecamatan Jamanis, Senin [12/6/17].

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (12/6) disebutkan bahwa rasa damai dibutuhkan oleh masyarakat saat ini untuk terjaminnya keberlangsungan kehidupan sehari-hari mereka. ''Selain kedamaian masyarakat juga membutuhkan kemudahan ketika mereka membutuhkan pelayanan dari pemerintah. Memberikan keleluasan dalam menjalankan ibadah harus menjadi karakter seorang pemimpin mengingat Indonesia adalah Negara besar yang terdiri dari berbagai macam agama,'' kata Uu. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tasikmalaya H.Ade Sugianto, Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Anggota DPRD Kab.Tasikmalaya, Para kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kab.Tasikmalaya, Para Kepala BUMD, dan tokoh masyarakat setempat.

Bupati mengingatkan, agar umat Islam menjalankan agamanya secara kaffah atau keseluruhan. “Laksanakan ajaran islam dengan kaffah, jangan setengah-setengah, karena akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat,” ujar Bupati. Ditegaskan Bupati Uu, saat ini kualitas umat Islam di Indonesia perlu ditingkatkan dengan tidak hanya berkutat di lingkungan pesantren dan pengajian saja. Menurutnya tidak ada salahnya berperan dalam aktifitas perpolitikan nasional demi terwujudnya umat Islam Indonesia yang lebih berkualitas. “Muslim di Indonesia saat ini berjumlah 85 persen, harus ada pemimpin yang memerhatikan kualitas umat muslim dengan menunjukan keberpihakannya pada pengembangan lembaga pendidikan islam seperti pesantren dalam nomenklatur anggaran secara nasional, “ imbuh Bupati.

Bupati menjelaskan, peran umat Islam dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia sangatlah penting, di mana perjuangan mencapai kemerdekaan tidak lepas dari peran ulama dan santri yang rela berkorban bagi bangsa dan  Negara ketika itu. Menurut Bupati, Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia saat ini, juga merupakan buah dari perjuangan para ulama yang turut aktif merumuskannya bersama pendiri Negara lainnya.

Pada peringatan Nuzulul Quran 1438 Hijriah tingkat Kabupaten Tasikmalaya tersebut, penceramah KH. Miftah Fauzi mengajak untuk membumikan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari dengan jalan terlebih dahulu untuk mempelajari dan memahami isi Alquran itu sendiri. “Pelajarilah Alquran secara paripurna, jangan hanya dibaca untuk kepentingan rutinitas dan ritual saja tanpa mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, ”  tegas Miftah Fauzi.

Usai pelaksanaan Nuzulul Quran dilaksanakan pula penyerahan bantuan bagi santri yang tidak mampu, bantuan BPJS dan bantuan dari Pemerintah Daerah kepada Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kecamatan Jamanis.

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement