Ahad 11 Jun 2017 21:38 WIB

Pemuda Muhammadiyah Jadikan Antikorupsi sebagai Gaya Hidup

Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: dok pribadi
Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dahnil Anzar Sumanjuntak*

Konvensi Antikorupsi Jilid 2, yang digelar di Jakarta, 10-11 Juni 2017, sore tadi resmi Ditutup.

Konvensi Antikorupsi yang digelar Pimpinan Pemuda Muhammadiyah setiap tahunnya ini, sebagai pertemuan tahunan 25 Madrasah Antikorupsi yang dibentuk Pemuda Muhammadiyah di 24 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.

Selain dihadiri 24 Kepala Madrasah Antikorupsi Pemuda Muhammadiyah, juga dihadiri 33 Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah dari 33 Provinsi. Salah satu rekomendasi dan komitmen penting dalam Konvensi Antikorupsi Jilid 2 ini adalah mengulangi kembali komitmen Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi yang diinisiasi Pemuda Muhammadiyah, bahwa Gerakan Antikorupsi harus menjadi gerakan kebudayaan, gerakan massal bukan gerakan sporadis berbasis donor.

Oleh sebab itu Pemuda Muhammadiyah berkomitmen menjadikan Gerakan Antikorupsi sebagai gaya hidup Bagi anak-anak muda saat ini khususnya dikalangan Pemuda Muhammadiyah, hanya kebudayaan baru yang bisa melawan praktik Korupsi yang massif, tentu melalui Gerakan pendidikan yang dilakukan secara massif, mendorong perubahan pola bersikap dan bertindak, setidaknya anak muda berani menjadikan Antikorupsi sebagai sikap hidup atau Gaya hidup. Kebiasaan antri, bersih, Tepat waktu, tidak menyontek (plagiat), dan lainnya merupakan nilai-nilai dasar antikorupsi itu sendiri.

 

*Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement