Ahad 11 Jun 2017 21:48 WIB

Indikator: 3 Kandidat Berpeluang Bersaing Ketat di Jatim

Tri Rismaharini
Foto: Antara
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan tiga kandidat masing-masing Saifullah Yusuf, Tri Rismaharini dan Khofifah Indar Parawansa diprediksi bersaing ketat jika semuanya mengikuti Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.

"Jika ketiga calon tersebut maju, Pilkada Jatim kemungkinan berlangsung sangat ketat," ujar Peneliti Indikator, Hendro Prasetyo, kepada wartawan di sela diskusi dan rilis hasil survei di Surabaya, Ahad (11/6).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukannya, dalam simulasi terbuka dengan 24 daftar nama calon, Saifullah Yusuf unggul dengan 23,6 persen, kemudian Tri Rismaharini 19,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 15,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,4 persen dan Abdullah Azwar Anas 3,2 persen.

"Artinya, selisih Saifullah Yusuf dengan calon pesaingnya tidak terlalu lebar, yaitu dengan Tri Rismaharini di semua simulasi antara 3,4-8,5 persen, sedangkan dengan Khofifah yang selalu di posisi tiga antara 7,3-12,7 persen. Tapi secara umum masih di bawah 15 persen," ucapnya.

Tak itu saja, di antara tiga calon tertinggi popularitasnya, Saifullah Yusuf paling disuka oleh yang tahu namanya sebesar 89 persen, namun tidak jauh berbeda dengan Tri Rismaharini 88 persen, selanjutnya Khofifah Indar Parawansa 84 persen.

Temuan survei tersebut dilakukan pada 3-7 Mei 2017 yang menggunakan metodologi jumlah sampel 819 orang berusia 17 tahun atau lebih dengan "multistage random sampling" yang tingkat toleransi kesalahannya 3,5 persen.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukannya, sampai saat ini sekitar 43 persen warga Jatim sudah tahu akan ada Pemilihan Gubernur 2018, sedangkan 57 persen sisanya belum mengetahui.

Selain itu, lanjut dia, sebagian besar pemilih otonom dalam menentukan pilihan, sedangkan pihak lain yang besar pengaruhnya adalah anggota keluarga, warga dan tokoh masyarakat sekitar tempat tinggal.

"Pada survei ini juga dihasilkan bahwa pemimpin yang diinginkan oleh warga Jatim adalah jujur atau bersih dari korupsi dan perhatian pada rakyat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement