REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia merilis hasil Survei Pilkada 2018 untuk Wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim). Survey dilakukan dalam rentang 19 dampai 25 Mei 2017. Poltracking melakukan survey perilaku masyarakat di Pilkada Jatim.
Hanta Yuda AR Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia memaparkan temuan dalam pertanyaan terbuka (top of mind). Poltracking memberikan pertanyaan awal yakni seandainya Pilkada Provinsi Jawa Timur dilaksanakan saat ini (saat pengambilan data survei), setidaknya ada empat nama yang dalam perhitungan publik sebagai kandidat empat besar. Kandidat itu yakni Saifullah Yusuf, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, Abdullah Azwar Anas.
"Hal ini menandakan keempat nama tersebut melekat di memori publik sebagai calon gubernur. Tapi perlu dicatat, undecided voters masih sangat tinggi dan pelaksanaan Pilkada tahun lebih, sehingga masih sangat mungkin terjadi fluktuasi politik (pergeseran pemilih)," kata Hanta di Hotel Morrissey, Jakarta Pusat, Ahad (11/6).
Secara popularitas, nama Khofifah Indar Parawansa, Saifullah Yusuf dan Tri Rismaharini dan dan Abdullah Azwar Anas merupakan empat besar kandidat yang memiliki tingkat popularitas paling tinggi di antara kandidat lainya. Adapaun terkait akseptabilitas, nama Tri Rismaharini, Saifullah Yusuf, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, dan Abdullah Azwar Anas merupakan kandidat yang paling disukai oleh publik.
Jika melihat konfigurasi di atas, diketahui bahwa tingginya popularitas belum tentu berbanding lurus dengan akseptabilitas (kes dan elektabilitas (keterpilihan). Ini sesuai dengan rumus pemilih: dikenal, disukai, dan dipilih.
Poltracking juga melakukan simulasi terkait siapa yang akan dipilih masyarakat Jatim jika disodorkan lima nama. Simulasi itu mencakup popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas. Hasilnya, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (petahana Walil Gubernur Jatim) adalah kandidat dengan tingkat elektabilitas paling tinggi yaitu sebesar 31,53 persen.
Kemudian Tri Risma Harini (Wali Kota Surabaya) 26,72 persen, Khofifah Indar Parwansa (Menteri Sosial) 18,23 persen, dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) 8,20 persen. Lainnya Abdul Halim Iskandar 2,53 persen.
"Kami ambil 800 responden dengan 3,5 persen margin of erros, tingkat kepercayaan 95 persen. Tidak ditemukan kesalahan finalti dan secara ilmiah dan metodologi bisa dipertanggungjawabkan," lanjut Hanta.
Hanta menambahkan merakyat dan jujur menjadi faktor utama bagi publik memilih Cagub-Cawagub Jatim. Selain itu, faktor pengalaman dan bukti kinerja. Ini mengartikan publik mengiinginkan kandidat yang tak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga punya moral dan integritas yang baik.