REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengomentari terjadinya kejahatan dengan modus-modus baru serta tingkat kesadisan yang menakutkan. Kejahatan yang dimaksud seperti begal yang terus beraksi, geng motor yang tidak terkontrol, serta terakhir perampokan dan penembakan di SPBU Daan Mogot Jakarta, pada Jumat (9/6).
Lantaran masih sering terjadinya kejahatan Sadis tersebut, Neta meminta Polri untuk meningkatkan intensitas patrolinya, terutama di daerah rawan dan strategis. Sebab, kejahatan sadis yang terus terjadi tersebut membuat masyarakat resah. "Kejahatan seperti begal, geng motor dan penembakan di Daan Mogot pun terjadi dan makin membuat masrakat resah. Dalam meyikapi situasi seperti ini polri perlu meningkatkan intensitas patrolinya terutama di daerah-daerah rawan dan strategis," kata Neta saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (11/6).
Neta meyakini, jika intensitas patroli ditingkatkan, akan membuat ruang gerak para pelaku kriminal menjadi semakin sempit. Artinya, kejahatan sadis tersebut akan berkurang, karena biar bagaimanapun, para pelaku kriminal tersebut tidak berani beraksi saat ada polisi. "Dengan adanya patroli dan kehadiran polisi di berbagai tempat itu akan membuat ruang gerak para kriminal makin sempit. Bagaimana pun para penjahat akan takut beraksi jika ditempat tersebut ada terlihat polisi," ucap Neta.
Baca juga: Polisi: Pengawalan untuk Warga Ambil Uang tanpa Biaya