Jumat 09 Jun 2017 09:00 WIB

Wisata Halal Disebut Identik dengan NTB

Red: Ilham
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sekda Nusa Tenggara Barat, Rosyadi Saudi mengatakan, NTB, khususnya Pulau Lombok identik dengan sebutan wisata halal. Predikat ini setelah Lombok berhasil mendapatkan penghargaan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia tahun 2015, 2016, dan penghargaan destinasi wisata bulan madu halal terbaik dunia tahun 2016.

"Efek lanjutan, mata dunia, khususnya para wisatawan Muslim mulai melirik Indonesia, khususnya Lombok sebagai daerah tujuan berwisata," kata Rosiadi Sayuti di Mataram, Kamis (8/6).

Ia menilai Pemerintah Provinsi NTB, melalui Dinas Pariwisata NTB juga tak tinggal diam, dan terus berbenah, mulai dari kesiapan SDM pariwisata, hingga infrastruktur juga dilengkapi dalam mendukung pariwisata halal. "Harapannya para wisatawan Muslim yang berkunjung ke Lombok atau Sumbawa merasa aman dan nyaman, sehingga ketika kembali ke negaranya juga membawa cerita yang bagus dan berkesan," katanya.

Dalam mengembangkan pariwisata, khususnya wisata halal di Lombok dan Sumbawa, Pemprov NTB tidak bisa bekerja sendiri. NTB tetap butuh dukungan semua pihak, termasuk dukungan dari Kementerian Pariwisata RI.

"Tetapi kalau seluruh pihak sudah kompak untuk maju dan membangun bersama, maka keberhasilan pembangunan pariwisata halal di NTB bukan tidak mungkin dapat diraih," ucapnya.

Menurutnya, dari sisi branding, Provinsi NTB merupakan daerah yang paling giat promosi dan mengembangkan wisata halal. Itu ditandai dengan keberadaan Perda Wisata Halal, yang di Indonesia, baru NTB yang memiliki.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah, Kementerian Pariwisata RI, Tazbir mengatakan dukungan pemerintah pusat itu akan mengalir ke suatu daerah jika didorong kemauan daerah itu sendiri. Dia mencontohkan Provinsi NTB yang sejak beberapa tahun ini dilihat sangat gencar mengembangkan wisata halal sehingga secara otomatis pemerintah pusat melalui Kemenpar juga membantu banyak pengembangannya.

Karena itu, kata dia, banyak daerah lain yang kemudian merasa cemburu, melihat berbagai program pengembangan pariwisata dari Kemenpar itu lebih banyak porsinya yang mengalir ke NTB. "Itu karena memang para pemangku kebijakan NTB cerdas dan pintar menggali peluang yang ada di pusat. Dan wisata halal sendiri, saat ini memang sedang menjadi fokus pengembangan Kemenpar RI, karena potensinya yang besar untuk menggaet para wisatawan Muslim," kata Tazbir.

Menurut dia, Provinsi NTB, khususnya Pulau Lombok dengan mayoritas penduduknya adalah Muslim, tentu sangat ideal untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata halal. Selain juga didukung dengan faktor keindahan alamnya, keunikan seni budaya, kelezatan aneka kuliner tradisional, serta keramah tamahan masyarakat, sebagaimaa ciri umum bangsa Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement