Jumat 09 Jun 2017 01:00 WIB

Indonesia Gandeng Australia Cegah Masuknya ISIS

Rep: Santi Sopia/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.
Foto: Reuters
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menjalin kerjasama dengan pemerintah Australia dalam rangka mencegah simpatisan ISIS dari Filipina Selatan masuk ke Indonesia. Menko Polhukam Wiranto mengatakan kerjasama nantinya juga akan bersifat praktis, seperti mengembangkan suatu sistem yang komprehensif dan lebih aplikatif di lapangan.

"Kita berfokus pada regional di antara wilayah Australia, Indonesia, Filipina, Malaysia, termasuk Brunei," kata Wiranto usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson di Jakarta Rabu (7/6).

Wiranto mengatakan rapat komprehensif dengan negara-negara tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. "Tapi komunikasi sudah berjalan," kata dia.

Indonesia dengan Australia juga sepakat meningkatkan kerja sama penanggulangan terorisme. Masing-masing negara akan memperkuat posisi untuk menangkal ISIS. Wiranto menegaskan pengawasan dilakukan oleh seluruh elemen, termasuk TNI dan Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement