REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir berjanji akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan tinggi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Hal itu dikatakan Mohamad Nasir saat meresmikan Gedung Rektorat dan Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (8/6). Gedung rektorat berlantai empat tersebut dibangun dengan bantuan dana dari Pemprov Kalimantan Utara.
Universitas Borneo Tarakan merupakan Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB), berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2010, tanggal 19 November 2010. Meski masih baru, Nasir berharap Universitas Borneo Tarakan dapat mengejar kualitas pendidikan tinggi sehingga sejajar dengan universitas-universitas negeri lainnya.
Nasir menyatakan peningkatan kualitas SDM pendidikan tinggi merupakan prioritas Kemenristekdikti. Sampai saat ini, menurutnya, banyak dosen Universitas Borneo Tarakan yang masih lulusan S1. Ia berjanji akan membantu percepatan SDM agar dalam waktu lima tahun ke depan tidak ada lagi dosen lulusan S1.
"Kami mengamanatkan Universitas Mulawarman untuk membantu pengembangan SDM Universitas Borneo Tarakan agar percepatannya semakin baik. Saya target dalam lima tahun ke depan sudah tidak ada lagi dosen S1," kata Menristekdikti di Tarakan, Kamis (8/6).
Ia juga menyatakan akan membantu para dosen yang ingin mengambil studi pascasarjana di universitas-universitas di luar Kalimantan. Selain itu, Nasir berjanji akan membantu menyelesaikan infrastruktur kampus. Khususnya, pembangunan laboratorium, perpustakaan, dan ruang perkuliahan.
Dalam kesempatan ini, Menristekdikti memberikan laptop kepada tiga mahasiswa peraih IPK terbaik. Nasir berpesan agar Universitas Borneo Tarakan mengutamakan kuota 70 persen mahasiswa lokal untuk mempercepat peningkatan kualitas putra daerah di Kaltara.
Ia menyatakan kementerian akan memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu. "Kami juga mengeluarkan beasiswa Afirmasi 3T, Afirmasi Papua dan Papua Barat. Tugas kami menjaga NKRI supaya pendidikan tinggi Indonesia makin baik, merata dari barat sampai timur," ujar Nasir.
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Adri Patton, mengapreasiasi kedatangan Menristekdikti sebagai suatu bentuk komitmen untuk membangun kualitas perguruan tinggi negeri dari wilayah pinggiran.
"Setelah perkembangannya menjadi universitas negeri, Universitas Borneo Tarakan merupakan satu-satunya universitas negeri di Kaltara, dan letaknya di wilayah perbatasan yang dikenal dengan daerah 3T," kata Adri Patton.
Sebagai PTNB, Adri mengatakan, Universitas Borneo Tarakan perlu diberikan nutrisi agar melesat sebanding dengan perguruan tinggi lain. Ia berharap kementerian bisa memberikan mandat kepada Universitas Mulawarman supaya UBT dapat dibina dalam membangun beberapa prodi. Hal ini agar pendidikan anak-anak Kaltara dapat dilakukan maksimal.
Adri menambahkan pihaknya berkomitmen memperbaiki manajemen pelayanan publik universitas agar efektif, efisien, dan akuntabel. "Insya Allah tahun 2018 akan ada alokasi dana dari kementerian supaya bangunan FKIP dan FIKES bisa terselesaikan. Saya tidak mau lagi ada mahasiswa ujian di lorong-lorong atau di luar ruangan," imbuh Adri.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Badrun, mengatakan Universitas Borneo Tarakan merupakan aset bangunan Provinsi Kaltara di bidang sumber daya manusia. Pemprov Kaltara telah menjalin kerja sama dengan Universitas Borneo Tarakan dalam berbagai aspek, termasuk dalam pembangunan infrastruktur kampus.
"Pemkot Kaltara mengalokasikan 150 beasiswa Kaltara Cerdas. Kami juga akan memberikan hibah Rp 1,5 miliar kepada Universitas Borneo Tarakan dan beberapa program kerja sama lain untuk bersama-sama membangun Kaltara," ujar Badrun.