Kamis 08 Jun 2017 05:40 WIB

Said Aqil Kembali Sindir Habib Rizieq: Ngapain Lari?

Rep: Ali Mansur, Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (ketiga kiri) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (keempat kiri) mendengarkan ceramah dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) saat buka bersama di Rumah Dinas Ketua DPR, Jakarta, Rabu (7/6)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (ketiga kiri) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (keempat kiri) mendengarkan ceramah dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) saat buka bersama di Rumah Dinas Ketua DPR, Jakarta, Rabu (7/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj kembali menyindir Habib Rizieq Shihab. Dia meminta Rizieq menghadapi proses hukumnya serta tidak lari permasalahan yang sedang menimpa pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Sindiran itu disampaikan Said Aqil saat menghadiri buka bersama di kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

"Halah, kalau gentle hadapi dong konsekuensinya apapun," sindir Said Aqil, di kediamaan Setyo Novanto Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (7/6) malam WIB. Said Aqil mencontohkan dirinya saat ditimpa masalah, maka dia akan berani menghadapi persoalan itu. Maka dia pun akan bertanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya.

Oleh karena itu dia meminta agar Habib Rizieq segera pulang ke Indonesia dan tidak lari dari masalah yang diperbuatnya. "Ngapain lari? hidup sekali saja kok lari," cetus Said Aqil.

Sebelumnya, Said Aqil juga menyindir umat Islam yang melakukan unjuk rasa dengan menggunakan pakaian gamis. Karena bagi dirinya berunjuk rasa dengan menggunakan pakaian gamis itu tidak benar. Dia juga tidak berkenan apabila ceramah Shalat Jumat dipakai untuk kepentingan politik.

"Gamis untuk demo nggak bener. Sarung budaya untuk shalat. Jangan ke balik ibadah untuk bisnis, Shalat Jumat untuk politik," ujar Said Aqil saat menghadiri acara buka bersama di kediaman Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso).

Polda Metro Jaya menetapkan Habib Rizieq sebagai tersangka dalam percakapan dengan Firza Husein yang diduga mengandung konten pornografi. Status tersangka tersebut resmi dikeluarkan pada Senin (29/5) lalu. Bahkan, saat ini penyidik memasukkan nama Rizieq dalam daftar pencarian orang (DPO).

Polda Metro Jaya berencana menjemput paksa tersangka Rizieq yang kini masih berada di luar negeri. Tim kuasa hukum pun mengaku keberatan jika sampai kepolisian melakukan upaya jemput paksa terhadap Imam Besar FPI itu di bandara saat kepulangan nanti.  “Tentunya kami keberatan kalau Habib Rizieq pas pulang (langsung) dijemput paksa di bandara," ujar Ketua Bantuan Hukum FPI, Sugito Atmo saat dihubungi di Jakarta, Kamis (1/6).

Menurut Sugito, jika penyidik tetap melanjutkan niatnya menjemput paksa maka pihaknya pun akan mengerahkan para pendukung Rizieq agar datang ke bandara. Sugito meminta agar penyidik dapat mengurungkan niatnya. Dengan begitu lanjut dia, maka biarkan para pendukung Rizieq sendiri yang nanti akan mengantar Rizieq ke Polda Metro Jaya.  "Massa akan datang untuk menjemput, baru besoknya akan diantar (HRS) ke kepolisian," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement