Rabu 07 Jun 2017 23:32 WIB

BI Jabar Antisipasi Peredaran Uang Palsu

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ilham
Uang palsu (Ilustrasi).
Foto: Republika/Christiyaningsih
Uang palsu (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengunjungi kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Rabu (7/6). Kunjungan ini untuk menguatkan sinergi dan kerja sama kedua kembaga teutama dalam antisipasi dan penindakan peredaran uang palsu.

Wiwiek mengatakan, BI dan Kejati merupakan dua lembaga yang berperan dalam pemberantasan uang palsu. Karenanya butuh kerja sama dan sinergitas yang optimal untuk mengantisipasinya. "Ke depan kita akan terus melakukan kerja sama beberapa hal yang terkait apakah terkait dengan uang palsu karena Kejati dan BI merupakan dua institusi selain pengadilan tinggi dan kepolisian yang terkait masalah uang palsu," kata Wiwiek kepada wartawan.

Ia menyebutkan, BI dan Kejati meningkatkan sinergi terutama dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di masing-masing lembaga. Agar dapat meningkatkan upaya menindak peredaran uang palsu.

Menurutnya, berbagi pengalaman dan kapasitas menjadi bagian penting untuk modal pemahaman terkait pelanggaran-pelanggaran perbankan dan antisipasi uang palsu. "Nanti kami akan sharing mulai dari sistem pembayaran, mengenali uang palsu. Dalam waktu dekat kita akan melakukan FGD (Forum Group Discussion), baik di level teknis dan level pimpinan," ujarnya.

Tindak pemalsuan uang terbilang relatif menurun. Namun, modus kejahatan tetap ada, yakni terkait pernyalahgunaan kartu dalam sistem pembayaran. Variasi tindakan melawan aturan hukum yang berlaku relatif banyak. Seperti penyelahgunaan kartu kredit, gesek tunai, dan sebagainya. Maka dengan kerja sama ini BI akan perkuat kegiatan pelatihan bersama mengenai keaslian uang rupiah dengan aparat penegak hukum.

Sementara itu, Kepala Kejati Jawa Barat Setia Untung Ari Muliadi mengatakan, kerja sama dua lembaga ini sudah terjalin lama. Namun peningkatan sinergitas memang sangat penting untuk mencegah uang palsu yang beredar di masyarakat.

"Semoga misi kita berhasil dalam rangka mencegah munculnya modus-modus baru terkait perbankan dan peredaran uang palsu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement