REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan membangun Museum Muhammadiyah yang menampilkan artefak dan informasi mengenai perjalanan organisasi masyarakat Islam tersebut.
"Museum Muhammadiyah telah dimasukkan dalam site plan terbaru kampus terpadu UAD dan ditargetkan mulai dikerjakan Desember 2017," kata Rektor UAD Kasiyarno di Yogyakarta, Selasa (6/6).
Pada silaturahmi dengan Forum Media UAD, Kasiyarno mengatakan dalam Museum Muhammadiyah itu nanti dapat dilihat peta perjalanan organisasi masyarakat Islam yang dibentuk KH Ahmad Dahlan dari awal pembentukan hingga masa kini.
Selain itu juga diisi dengan berbagai artefak yang berkaitan dengan Muhammadiyah sejak berdiri hingga saat ini. Berbagai artefak termasuk benda milik KH Ahmad Dahlan itu sudah diinventarisasi sejak 2016.
"Peletakan batu pertama pembangunan Museum Muhammadiyah di sebelah timur Masjid Islamic Centre kampus terpadu UAD itu rencananya dilakukan Presiden Joko Widodo pada Desember 2017," kata Kasiyarno.
Wakil Rektor I Bidang Konsolidasi dan Peningkatan Kualitas Akademik UAD Mukhlas mengatakan museum lima lantai tersebut akan mengeksplorasi informasi mengenai Persyarikatan Muhammadiyah, selain koleksi artefak.
Jadi, kata Mukhlas, semacam kaleidoskop Muhammadiyah yang mendeskripsikan gerakan organisasi masyarakat Islam tersebut yang menonjolkan aktivitas utama persyarikatan seperti dakwah, pendidikan, sosial, dan kesehatan.
"Museum Muhammadiyah yang akan mengadopsi museum milik Google itu nanti menjadi ruang unjuk aktivitas utama yakni dakwah, pendidikan, sosial, dan kesehatan berdasarkan amar ma'ruf nahi munkar," kata Mukhlas.