Selasa 06 Jun 2017 17:45 WIB

Golkar Berpeluang Usung Dedi Mulyadi di Jabar

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Golongan Karya (Golkar) berpeluang besar mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018. Golkar akan memutuskan kandidat untuk bakal calon gubernur Jabar pada Agustus mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan partainya masih melakukan pembahasan internal terkait nama-nama yang bakal diusung pada Pilkada mendatang. Dedi memiliki peluang besar terpilih karena elektabilitasnya semakin meningkat.

Idrus mengatakan Dedi Mulyadi berada di tiga besar dari nama kandidat yang sudah beredar. Dalam survei yang dirilis Indo Barometer, Selasa (6/6), nama Dedi Mulyadi bersaing dengan dua kandidat kuat lainnya, yakni Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar. 

Survei itu juga menunjukkan popularitas dan elektabilitas Dedi mengalami peningkatan signifikan seiring safari politik yang dia lakukan ke banyak daerah di Jawa Barat. Keterpilihan Dedi naik 4,2 persen dibandingkan survei yang dirilis Februari lalu.

Alasan lain Dedi berpeluang diusung oleh Golkar, yaitu dia merupakan kader Golkar. Bahkan, dia menjabat ketua DPD Golkar Jabar periode 2016-2020. Pada prinsipnya, Idrus menyatakan, prioritas Golkar mendorong kader terbaik pada pilkada. 

Idrus juga menilai Dedi Mulyadi memiliki modal penting untuk bisa bersaing dengan nama-nama lainnya pada Pilgub Jabar 2018. Dedi dinilai sukses membangun Purwakarta menjadi daerah yang cukup maju. 

Dia juga menjalin komunikasi intens dengan masyarakat. "Setiap hari, dia melakukan perjalanan ke daerah hampir 10 titik," kata Idrus kepada wartawan usai rilis survei Indo Barometer di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (6/6).

Namun, Golkar tidak mau terburu-buru menjatuhkan pilihan pada Dedi. Selain Dedi, Golkar juga mempertimbangkan kader lain seperti Nurul Arifin. "Tentu kita lihat. Yang sampai hari ini menunjukan aktif ya cuma Dedi Mulyadi," ujar Idrus. 

Idrus menambahkan Golkar juga membuka peluang berkoalisi dengan parpol lain. Golkar hanya memiliki 17 kursi di legislatif sehingga harus berkoalisi dengan partai lain.

"Semua terbuka Partai Golkar dalam koalisi sangat cair, kami tidak terikat," ujar dia. 

Dalam survei Indo Barometer, Ridwan Kamil menempati urutan teratas dengan 28,6 persen, disusul Deddy Mizwar 18,8 persen, kemudian Dedi Mulyadi 11,5 persen. Calon lain, yaitu Dede Yusuf 6,3 persen, Abdullah Gymastiar atau Aa Gym 2,4 persen, dan Rieke Diah Pitaloka 1,4 persen.

Abdy Yuhana 0,4 persen, Tubagus Hasanuddin 0,4 persen, Puti Guntur Soekarno Putri 0,3 persen, Agung Suryamal 0,1 persen, Mochamad Iriawan 0,1 persen, Mochamad Sohibul Iman 0,1 persen, Netty Prasetyani 0,1 persen, Ineu Purwadewi 0,0 persen, dan Sutrisno 0,0 persen.

Survei ini melibatkan 800 responden. Indobarometer mengajukan pertanyaan terkait 16 nama calon gubernur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement