REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan santri atau siswa Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Persis Rancabango, Kabupaten Garut, Jawa Barat, batal menggelar ujian karena ruang kelas dan lembaran soal terkena banjir bandang, Selasa (6/6)
Seorang santriwati kelas VIII, Syarah Muslim mengatakan, terpaksa tidak dapat ujian kenaikan kelas karena komplek pesantren diterjang banjir.
"Sekarang gak ujian, jadi disuruh bersih-bersih dulu sampai kelasnya bersih," kata Syarah santriwati asal Bandung.
Ia menuturkan, banjir menyebabkan kelas untuk kegiatan belajar mengajar kotor dan banyak lumpur. Selain itu, kata dia, lembaran soal untuk ujian rusak terendam banjir sehingga ujian tidak dapat dilaksanakan.
"Karena soalnya kerendam, jadi diliburkan dulu sementara sampai ada soal ulangan dan meja-meja sekolah rapih lagi," katanya.
Santri lainnya, Ilman menambahkan, ujian sekolah sementara diliburkan karena kondisi kelas kotor. Para santri, kata dia, disuruh untuk membersihkan komplek pesantren dan ruang kelas yang terdampak banjir bandang.
"Hari ini diliburkan dulu, tidak tahu sampai kapan, mungkin sampai semuanya beres," katanya.
Sementara itu, banjir yang melanda komplek pesantren tersebut akibat luapan Sungai Ciojar meluap kemudian menjebol benteng pembatas pesantren. Banjir bandang juga melanda pemukiman penduduk, areal pertanian dan jalan raya di Kecamatan Tarogong Kaler.