Senin 05 Jun 2017 13:38 WIB

Zulkifli Tuding Ada 'Pesanan' Terkait Amien Rais

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Pendiri PAN Amien Rais bersama Zulkifli Hasan dan Soetrisno Bachir.
Foto: Antara
Pendiri PAN Amien Rais bersama Zulkifli Hasan dan Soetrisno Bachir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menuding ada motif tertentu dibalik penyebutan nama Amien Rais dalam perkara dugaan korupsi dana alat kesehatan. Bahkan Zulkifli menilai penyebutan nama Amien dalam kasus dengan terdakwa Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, sebagai pesanan pihak tertentu.

"Saya tahu persis ya. Pasti ini orderan (pesanan) lah menurut saya," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (5/6).

Menurutnya, penjelasan Soetrisno Bachir sebagai pihak yang mengirimkan uang ke Amien Rais sudah cukup jelas kedudukan Amien Rais berkaitan transfer uang ke rekening Amien yang disebutkan jaksa KPK dalam persidangan kasus tersebut. Bahwa selama ini Soetrisno yang merupakan pengusaha besar dan memiliki dana sosial besar kerap memberi bantuan sejumlah pihak, tak hanya Amien Rais.

"Yang ngasi uang saja Mas Tris (Soetrisno) sudah bilang. Bagaimana lagi? Dari zakatnya, infaqnya, macam-macam dikumpulin. tidak hanya pak Amien. ribuan yang dibantu. Pak amien hanya salah satu, apa urusannya sama alkes," kata Zulkifli.

Karenanya, Ketua MPR RI itu pun mempertanyakan motif penyebutan Amien Rais dalam kasus tersebut oleh KPK tanpa tujuan yang jelas. Menurutnya, penyebutan Amien Rais sebagai upaya memenuhi keinginan pihak tertentu, sebagaimana tudingan yang ditujukan ke KPK atas penyebutan Amien tersebut. Tak pelak, hal ini pun membuat kepercayaan KPK menjadi berkurang.

"Saya kira KPK maunya apa sih. akhirnya sekarang mulai enggak percaya, publik mana percaya. Untuk semua penegak hukumlah. jangan tebang pilih. Hukum harus adil untuk semuanya. Polisi dan tentara kan alat negara. Polisinya rakyat, tentaranya rakyat. Kita ini negara hukum," kata Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement