Senin 05 Jun 2017 09:20 WIB

Ratusan Rumah di Palu Masih Terendam Banjir

Red: Ilham
Rumah yang tergenang banjir (ilustrasi).
Rumah yang tergenang banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ratusan rumah warga di Kota Palu hingga kini masih terendam banjir, Senin (5/5). Padahal, air Sungai Palu yang membelah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah itu sudah mulai surut.

Puluhan rumah di Kelurahan Tatura Selatan, khususnya yang berada dekat dengan daerah aliran sungai (DAS) Palu tampak masih tergenang. Begitu pula di Kelurahan Lolu Utara masih sebagian besar rumah penduduk yang juga dekat sungai terendam banjir, sekalipun airnya tidak setinggi hari pertama.

Di wilayah tersebut, meski air sudah mulai surut, tetapi masih di atas lutut orang dewasa sehingga warga masih memilih untuk tetap tinggal di lokasi penampuangan pengungsi yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu. Kondisi yang sama juga terlihat di Kelurahan Besusu Barat, Ujuna, Nunu, dan Kampung Baru. Masih banyak rumah warga yang terendam banjir.

BPBD setempat sejak Ahad (4/6), telah menyalurkan bantuan tenda dan logistik makanan kepada para korban yang terdampak banjir. Kepala BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon mengatakan, banjir yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu dikarenakan Sungai Palu meluap akibat hujan deras di hulu.

Selama ini, kata dia, Sungai Palu rawan banjir kiriman. Sekalipun tidak ada hujan, banjir kiriman tetap menerjang sejumlah permukiman warga di Kota Palu, terutama yang berada di pinggiran das.

Karena itu, warga yang bermukim di sejumlah kelurahan di Palu, terutama yang dekat dengan sungai harus tetap waspada dan siaga. "Jangan lengah, sebab banjir kiriman sewaktu-waktu terjadi ketika intensitas hujan di hulu meningkat bisa menimbulkan bencana banjir, seperti yang terjadi pada hari Minggu," katanya.

Banjir di Palu melanda enam kelurahan yakni Tatura Selatan, Lolu Utara, Besusu Barat, Ujuna, Kampung Baru, Nunu. Sekitar 600 KK terdampak banjir kiriman Sungai Palu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement