Sabtu 03 Jun 2017 17:16 WIB

BBKSDA Telusuri Kawanan Gajah Masuk Permukiman

Gajah (Ilustrasi)
Foto: AP/Anupam Nath
Gajah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Besar Konservai Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menelusuri kawanan gajah dilaporkan memasuki kawasan perkebunan dan permukiman warga di pinggiran Kota Pekanbaru, tepatnya di Kecamatan Rumbai.

"Kami masih terus menelusuri keberadaan gajah tersebut, termasuk saksi-saksi yang melihat kawanan gajah liar memasuki permukiman itu," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSA Riau Heru Sukmantoro, di Pekanbaru, Sabtu (3/6).

Heru saat dihubungi sedang berada di lokasi, mengatakan pihaknya telah menemui sejumlah warga, termasuk mendatangi beberapa ketua RT di Kelurahan Maharani serta Palas, Kecamatan Rumbai. Namun, dari beberapa sumber menyebutan tidak melihat keberadaan gajah itu.

Namun, ia mengatakan masih akan terus menelusuri informasi keberadaan belasan gajah yang dilaporkan sempat merusak beberapa perkebunan warga setempat. "Kami masih terus telusuri ya. Hanya saja, untuk diketahui daerah sekitar sini merupakan salah satu jalur perlintasan gajah, selain beberapa daerah lainnya di Riau," kata Heru lagi.

Ia mencontohkan, pada 2016 silam beberapa ekor gajah juga sempat dilaporkan memasuki dan melintasi kawasan tersebut. "Kalau tidak salah 10 bulan lalu, ada tujuh ekor gajah," ujarnya pula.

Heru menyatakan gajah yang melintas itu merupakan kawanan gajah liar yang jumlahnya bisa mencapai 20 ekor. Namun, mereka hanya melintas, sesuai koridor kawanan satwa langka itu pula.

Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) setempat Aipda Hebron mengatakan peristiwa masuk gajah ke Kecamatan Rumbai terjadi pada Selasa (30/5) malam pekan ini. Kawanan hewan berbelalai itu langsung kabur setelah diusir warga menggunakan petasan dan kentongan, meski sempat merusak sejumlah perkebunan warga.

"Ada sekitar 13 ekor gajah masuk ke sini, namun berhasil diusir semuanya," ujar Hebron.

Kawanan gajah liar itu biasanya bergerak sesuai habitatnya. Gajah-gajah yang berasal dari Kantong Gajah Balai Raja itu tidak akan mengganggu manusia apabila habitatnya dibiarkan alami. Kenyataannya, habitat gajah di Balai Raja sudah mulai beralih fungsi menjadi perkebunan dan permukiman. Akibatnya gajah terganggu dan sering tersesat karena terus diusir pada habitat aslinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement