Jumat 02 Jun 2017 08:39 WIB

Pusat Inovasi ASEAN-Cina akan Didirikan di Bali

Peta one belt one road, obor yang merupakan jalur sutra baru dinisiasi Cina
Foto: linkedin
Peta one belt one road, obor yang merupakan jalur sutra baru dinisiasi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pusat Inovasi ASEAN-Cina akan didirikan di Bali. Ini untuk mendukung program kerja sama internasional Jalur Sutra dan Sabuk Maritim Baru (One Belt, One Road).

"Tadinya mau didirikan di Singapura atau Malaysia. Tapi kami minta agar didirikan di Bali," kata Duta Besar RI untuk Cina, Soegeng Rahardjo, di Beijing, Jumat.

Ia bersikeras agar lembaga tersebut didirikan di Bali karena sesuai dengan spirit Presiden China Xi Jinping yang menyampaikan konsep "One Road" dalam pidatonya di depan anggota DPR-RI di Senayan, Jakarta, pada 2013. Sebelumnya Xi menyampaikan gagasannya mengenai "One Belt" di Astana, Kazakhstan, pada tahun yang sama.

Cina Siapkan 100 Miliar Dolar AS untuk Proyek OBOR

"ASEAN-Cina setuju sehingga kita harapkan tahun ini lembaga tersebut sudah berdiri di Bali," kata Soegeng yang juga merangkap Dubes RI untuk Mongolia itu.

Didirikannya lembaga tersebut di Bali karena wilayah itu sudah sangat masyhur di dunia internasional sebagai destinasi wisata populer. "Kalau pun nanti harus mendatangkan pengamat atau pakar dari Harvard University (Amerika Serikat), pasti mau karena tempatnya di Bali," ujarnya.

Untuk merealisasikan berdirinya lembaga tersebut, lanjut dia, ASEAN-China akan bekerja sama dengan Yayasan Kura-Kura yang berkantor di Bali. Soegeng menambahkan "One Belt, One Road" merupakan konsep konektivitas di kawasan itu sehingga membutuhkan lembaga inovasi untuk merealisasikanya. Selain sebagai salah satu negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dianggap penting oleh Cina untuk bersama-sama membangun infrastruktur melalui konsep "One Belt, One Road".

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement