Kamis 01 Jun 2017 08:09 WIB

Megawati: Pancasila tidak Disosialisasikan dengan Benar

Megawati Soekarnoputri di Jeju, Korsel.
Foto: Ist
Megawati Soekarnoputri di Jeju, Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JEJU -- Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri di sela-sela lawatannya di Korea Selatan, untuk membicarakan upaya reunifikasi dua Korea dan menghadiri Forum Jeju Untuk Perdamaian dan Kemakmuran (Forum Jeju for Peace and Prosperity) menyampaikan Pancasila saat ini tidak disosialisasikan dengan benar. Megawati menilai masyarakat khususnya generasi muda tidak memahami makna dari lahirnya Pancasila.

"Bangsa ini sudah mengalami sebuah dekade di mana Pancasila tidak disosialisasikan lebih benar kepada masyarakat Indonesia," ujar Megawati di Jeju, Korea Selatan, Kamis (1/6), terkait peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017.

Megawati mengingatkan Pancasila adalah cikal bakal kemerdekaan Indonesia. Menurut dia, Pancasila sekarang banyak dibiaskan oleh sebagian orang yang kemungkinan tidak mengerti makna utama 1 Juni 1945.

Megawati menegaskan yang sangat penting dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 adalah ketika Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Radjiman Wedyodiningrat mengetuk palu sebagai tanda bahwa Pancasila diterima secara aklamasi oleh beragam elemen yang ikut dalam sidang BPUPKI atau yang dikenal dengan sebutan "Dokuritsu Junbi Cosakai".

"Hal seperti ini, sejarah kita, ini praktis tidak diajarkan kepada masyarakat terutama generasi muda kita," ujar Megawati.

Megawati menyampaikan konsep Pancasila adalah hal yang sangat penting dan jika diterapkan oleh negara-negara beradab, dapat menjamin terciptanya perdamaian dunia. Menurut dia, tanpa keberadaan Pancasila, tahun 1955 tidak akan terlaksana Konferensi Asia Afrika dan Konferensi Non-blok yang gagasannya berasal dari Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement