REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dua tahanan dan tujuh narapidana hingga kini masih berstatus buronan kepolisian setelah kabur dari Rumah Tahanan Klas I Palembang pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Palembang, Sabtu, mengatakan, telah mengerahkan anggota untuk mengejar para buronan ini. Selain itu, dirinya juga telah memerintahkan Kapolresta Palembang untuk menyelidiki sipir rutan yang berjaga malam itu.
"Penyelidikan ini untuk memastikan apakah ada keterlibatan sipir," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 17 orang berupaya kabur dari Rutan dan delapan orang di antaranya berhasil ditangkap di beberapa lokasi. Ada pula yang tertangkap karena gagal memanjat pagar setinggi sembilan meter mengunakan tali berupa sembilan lembar kain sarung yang disambung.
Upaya kabur ini diketahui petugas karena saat itu sedang dilakukan kontrol. Tiba-tiba petugas melihat ada sejumlah tahanan yang berlarian ke arah tembok dan ternyata ada delapan orang yang tidak bisa menaikinya.
Setelah dicek kembali ke sel tahanan diketahui bahwa mereka ini merupakan tahanan blok E nomor 9 yang merupakan blok khusus narkoba. Berdasarkan penyelidikan awal, sementara diketahui bahwa kaburnya tahanan ini setelah menjebol teralis di kamar mandi yang diduga menggunakan alat gergaji besi.
Kemudian, belasan orang ini berlarian melewati pos empat yang tidak difungsikan lagi. Atas kejadian ini, Kemenkumham telah berkoodinasi dengan Polresta Palembang, Polsek, dan Arhanud. Selain itu, petugas juga telah menghubungi keluarga tahanan kabur ini sekaligus memberikan imbauan untuk segera menyerahkan diri