Jumat 26 May 2017 15:33 WIB

Puan Optimistis Kualitas Tenaga Kerja Makin Meningkat

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan, di KBRI Abu Dhabi, Minggu (6/2).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan, di KBRI Abu Dhabi, Minggu (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani optimistis dalam 10 tahun ke depan kualitas tenaga kerja Indonesia semakin meningkat. Melalui koordinasi yang dibangun bersama Kementrian Pendidikan, Kemenristekdikti, dan Kementerian Agama, dengan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sejumlah program bagi pelajar diharapkan kedepannya dapat melahirkan tenaga kerja yang mempunyai etos kerja dan kualitas mumpuni di bidangnya.

“Kita dorong bagaimana SDM ini meningkat kualitasnya, dengan refitalisasi SMK Kemendikbud, kemudian mendorong Menristekdikti untuk membangun politeknik, tak ketinggalan Kemendag bagaimana madrasah disinkronkan dengan pelajaran umum sehingga sepuluh tahun ke depan kita bisa mengejar kualitas tengaga kerja kita,” kata Puan usai membuka penyerahan Kartu Indonesia Pintar bersama Mendikbud, Muhadjir Effendy, di Gelanggang Olahraga Manahan, Solo pada Jumat (26/5) siang.

Dia menyebutkan, saat ini 63 persen tenaga kerja di Indonesia merupakan lulusan SMP ke bawah. Di lain sisi, kata dia, kompetisi pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia di kaca dunia semakin sengit. Sementara itu, terdapat 1.857 siswa yatim yang mendapat KIP dengan perincian 331 siswa SD, 283 siswa SMP, 257 siswa SMA, 610 siswa SMK, dan 12 siswa dari sekolah luar biasa. Selain itu, terdapat 364 siswa dari warga yang belajar melalui program PKBM yang juga mendapatkan KIP.

 

“Nanti yang SD akan dapat uang 450 ribu untuk membeli peralatan sekolah bukan untuk jajan. Bisa diambil tahun ajaran baru. Siswa SMP 750 ribu. SMA dan SMK 1 juta. Kalau tidak dipergunakan dengan baik kartunya akan dicabut,” kata Menko PMK Puan Maharani dalam sambutannya.

 

Dalam kesempatan yang sama, sebanyak 10 perusahaan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena dinilai telah berkomitmen mendukung pengembangan SMK. Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy mengungkapkan program revitalisasi SMK dimulai tahun ini untuk 219 SMK.

 

“Ada 125 SMK yang merupakan dari bidang prioritas, seperti maritim, pariwisata, dan pertanian juga industri kreatif. Sisanya 94 SMK untuk program penunjang yang menjadi prioritas pembangunan,” kata Muhadjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement