Jumat 26 May 2017 00:40 WIB

PKB Kecam Tindakan Kekerasan dan Aksi Radikal

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberi sambutan dalam Musyawarah Kubro Ulama dan Kiai Pengasuh Pesantren se-Jawa Timur di Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/5).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberi sambutan dalam Musyawarah Kubro Ulama dan Kiai Pengasuh Pesantren se-Jawa Timur di Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Partai Kebangkitan Bangsa dalam musyawarah kubro di Sidoarjo, Jawa Timur mengecam tindakan kekerasan dan aksi radikal. PKB juga menyerukan kepada pihak kepolisian supaya dapat mengusut secara tuntas dalang dan pelakunya.

Kecaman ini tertuang dalam hasil keputusan Musyawarah Kubro Ulama, Kyai Pondok Pesantren se-Jawa Timur dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren Bumi Sholawat di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/5).

"Para ulama juga mendukung pemerintah untuk berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pemerataan pembangunan dan menghilangkan kesenjangan," kata KH Anwar Iskandar selaku pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Kediri, saat membacakan hasil keputusan musyawarah ini.

Ia mengatakan, dalam keputusan ini, para ulama mendukung penegakan keadilan di bidang hukum, ekonomi dan sosial tanpa diskriminasi demi terwujudnya masyarakat adil makmur.

"Para ulama juga bertekad mempertahankan pesantren sebagai pusat dakwah penyebaran ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah an Nahdliyah dan cinta NKRI serta menyerukan kepada pemerintah supaya mendukung sepenuhnya setiap upaya untuk kemajuan dan kemakmuran pendidikan pesantren," ujarnya.

Ia mengatakan, para ulama mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbesar porsi pendidikan agama dan keagamaan dan melakukan evaluasi kritis terhadap kurikulum pendidikan agama dan keagamaan.

"Para ulama, meminta kepada ketua umum PKB bersama NU dan MUI untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengkonsolidir umat islam supaya masyarakat tidak terlibat dalam gerakan radikal dan teror. Dan yang terakhir, para ulama bersepakat menyatukan langkah bersam PKB dalam menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kemaslahatan umat," ujarnya.

Hadir dalam musyawarah kubro ini ulama dan kiai pengasuh pesantren Jawa timur di antaranya KH Zainuddin Jazuli dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, KH Soleh Qosim, KH Nurul Huda dari Kediri, KH Idris Hamid dari Pasuruan, KH Agus Ali Mashuri Sidoarjo, KH Marzuqi Mustamar dari Malang, KH Syafruddin selaku Katib Syuriah NU Jatim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement