Kamis 25 May 2017 16:44 WIB

GP Ansor: Teror Bom di Kampung Melayu Keji dan Biadab

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memindahkan korban ledakan bom Terminal Kampung Melayu saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (25/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas memindahkan korban ledakan bom Terminal Kampung Melayu saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) menyampaikan duka mendalam kepada para korban luka dan meninggal akibat peristiwa bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam. PP GP Ansor menyatakan, peristiwa teror bom tersebut sebagai tindakan keji dan biadab terhadap kemanusiaan.

"Teror bom ini tindakan keji dan biadab. Orang tidak berdosa menjadi korban," kata Ketua Bidang Hubungan dan Kajian Strategis PP GP Ansor, Nuruzzaman, kepada Republika.co.id, Kamis (25/5).

Atas peristiwa bom tersebut, GP Ansor meminta aparat keamanan segera mengusut tuntas pelaku terorisme ini. Komandan Densus 99 ini, menilai teror bom bunuh diri di Halte Bus Trans Jakarta di Kampung Melayu sudah direncanakan matang.  "Ini (teror bom) terkait dengan instruksi dari ISIS internasional untuk melakukan serangkaian aksi terorisme di beberapa tempat baru-baru ini," ujar Nuruzzaman.

Akibat aksi teror bom bunuh diri ini, lima anggota kepolisian dan lima warga sipil menderita luka dan sedang dirawat di rumah sakit. Sementara korban meninggal sebanyak lima orang, tiga di antaranya anggota kepolisian dan dua diduga pelaku bom bunuh diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement