REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Investasi dan Luar Negeri, KH Marsudi Syuhud, mengaku cukup sependapat dengan pidato Presiden AS Donald Trump soal terorisme. Ia menilai, sebelum bekerjasama dengan negara lain, penanganan terorisme harus selesai di rumah sendiri.
"Memang kewajiban kita masing-masing, kita awali kewajiban itu dari diri kita sendiri, dari rumah kita sendiri," kata Marsudi, Senin (22/5).
Setelah itu, lanjut Marsudi, baru dikembangkan bersama-sama kepada keluarga suatu negara yang berada di kanan dan kiri. Ia menerangkan, tetangga yang dimaksud di dalam konteks bernegara tentu saja jalinan satu negara dengan negara lain, seperti di satu regional atau satu organisasi kepentingan.
Namun, ia turut sependapat dengan omongan mantan presiden AS Barack Obama, kalau penanganan terorisme itu merupakan suatu kebutuhan secara global. Menurut Marsudi, itu sebenarnya yang terkandung di dalam pidato yang baru saja disampaikan Presiden AS Donald Trump.
"Tapi, kebutuhan bersama tidak lantas membuat kita diam, Trump menekankan kita berjalan bersama-sama," ujar Marsudi.
Terlebih, ia menambahkan, hampir setiap negara di dunia saat ini memiliki masalah yang sama yaitu persoalan terorisme, baik di Timur Tengah, Eropa atau Amerika. Untuk itu, Marsudi merasa masing-masing negara memang wajib menajaga, dan tidak mengandalkan bantuan orang lain.