REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Yayasan BOS bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah akan kembali melepasliarkan enam orangutan (pongo pygmaeus) dari Pusat Reintroduksi Orang utan di Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) Kabupaten Katingan.
Tim pembawa enam orang utan terdiri dari satu jantan dan lima betina yang membutuhkan waktu sekitar 10 jam melalui darat maupun sungai agar sampai di TNBBBR dan akan menambah populasi orang utan eks-rehabilitasi menjadi 47 individu, kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite melalui rilis di Palangka Raya, Senin (22/5).
"Saya harap pelepasliaran enam orang utan ini bisa menjadi kado ulang tahun ke-60 Provinsi Kalteng, sekaligus meningkatkan kesadaran konservasi spesies ikonik dari provinsi ini. Apalagi orang utan di Kalimantan dinyatakan dalam kondisi sangat terancam punah," tambahnya.
Yayasan BOS di tahun 2017 ditetapkan sebagai tahun Kebebasan dengan tagline Orangutan Freedom. Tagline ini suatu tekat melepasliarkan sebanyak 100 orangutan ke hutan, dan memindahkan 100 lagi dari kandang kompleks rehabilitasi Nyaru Menteng ke pulau pra-pelepasliaran.
Jamartin mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti pemerintah dan masyarakat daerah, bahkan pelaku bisnis. Kerjasama ini diharapkan bisa lebih meningkat di masa-masa mendatang.
"Kita perlu sadar, bahwa upaya melestarikan orangutan di habitat alaminya, akan menciptakan hutan yang berkualitas. Kita masih membutuhkan jasa lingkungan hutan seperti udara bersih, air bersih, iklim yang teratur, berarti kita semua harus bekerja sama menjaga agar orangutan tetap berada di habitatnya, yakni di hutan," kata Jamartin.
Kepala BKSDA Kalteng Adib Gunawan mengatakan pelepasliaran kali ini sungguh menyenangkan sekaligus peristiwa menarik karena bertepatan dengan ulang tahun ke-60 Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini.
Dia mengatakan BKSDA Kalimantan Tengah bersama Yayasan BOS dan para pemangku kepentingan lain seperti pemerintah daerah telah bekerja keras dalam melestarikan orangutan dan habitatnya sebagai perwujudan tanggung jawab atas pelestarian alam dan seisinya. "Mari kita jaga terus momentum dan terus peduli terhadap keberadaan alam Indonesia yang terjaga, sehat, dan lestari," kata Adib.