Senin 22 May 2017 16:00 WIB

75 Penderita Katarak Kurang Mampu Jalani Operasi Gratis

Rep: Bowo Pribadi / Red: Andi Nur Aminah
Dokter melakukan persiapan sebelum operasi katarak (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Dokter melakukan persiapan sebelum operasi katarak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 75 warga kurang mampu dari berbagai kelurahan di wilayah Kecamatan Semarang Barat terbebas dari penyakit katarak. Mereka merupakan penerima manfaat operasi katarak gratis PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV.

Pelaksanaan operasi katarak gratis program CSR kesehatan PT Pertamina MOR IV ini dilaksanakan selama dua hari. Kegiatan tersebut menggandeng Rumah Sakit (RS) Columbia Asia, Semarang.

“Para pasien penerima manfaat ini, merupakan bagian dari 133 orang pendaftar program operasi katarak gratis ini,” ungkap General Manager PT Pertamina MOR IV, Ibnu Chouldum, di RS Columbia Asia, Senin (22/5).

Setelah diseleksi oleh tim medis rumah sakit mitra kegiatan ini, jelas Ibnu, dari 133 pendaftar ternyata hanya 75 orang yang dinyatakan bisa dan layak untuk menjalani operasi katarak dalam program CSR kesehatan ini.

 

Operasi katarak gratis ini yang dilaksanakan selama dua hari ini menyasar warga penderita katarak yang kurang mampu. “Hal ini dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh masing-masing  kelurahan,” katanya.

Ia juga menyampaikan, angka penderita penyakit katarak termasuk gangguan kesehatan cukup tinggi di negara ini. Penyakit ini mengakibatkan kebutaan dan sangat menghambat aktivitas serta produktivitas penderitanya.

Bahkan jamak para penderita katarak ini menjadi sangat tergantung kepada orang lain dalam melaksanakan aktivitasnya. Yang cukup memprihatinkan, penyakit ini banyak diderita oleh mereka yang secara ekonomi tergolong kurang mampu.

Sehingga umumnya mereka sangat kesulitan untuk mengakses penanganan, khususnya operasi katarak. “Oleh karena itu, program operasi katarak gratis ini digelar PT Pertamina MOR IV dengan menyasar para penderita kurang mampu,” tandasnya.

Ibnu juga menyampaikan, selain mendapatkan layanan operasi katarak gratis, para penerima manfaat ini juga masih mendapatkan pendampingan, berupa pengobatan pascaoperasi hingga dua kali.

Hal ini untuk memastikan program yang dilaksanakan ini tepat sasaran. “Kami ingin para penderita katarak ini bisa terbebas dari penyakitnya dan bisa melaksanakan aktivitasnya kembali tanpa harus bergantung pada orang lain,” tegasnya.

Direktur RS Columbia Asia Semarang, Roy Hardjalukita menambahkan, penyakit katarak ini memang jamak diderita oleh mereka yang telah berusia lanjut. Namun penyakit katarak sekarang juga diderita oleh usia produktif.

Dalam pelaksanaan operasi katarak gratis ini, RS Columbia Asia menyiapkan tim dokter khusus spesialis mata. Bahkan tindakan operasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik operasi katarak yang moderen. Yakni dengan melakukan sayatan kecil di dekat mata dan kemudian memasukkan lensa. “Dalam hitungan dua hari pasien sudah dinyatakan sembuh dan bisa melihat dengan normal kembali,” jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement