REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memantau proyek pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Di mana, progres pembangunan fisik seksi satu dari Ciawi-Cigombong baru mencapai sekitar 36 persen.
"Progres pembangunan sampai Mei ini progres pembangunan fisik seksi satu Tol Bocimi dari Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km baru mencapai 36,106 persen," kata Iwa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (19/5).
Iwa menyebutkan dari laporan yang diterima, ada sejumlah kendala yang menyebabkan proyek tol Bocimi sulit dikebut. Salah satunya terkendala hujan yang menyebabkan pengerjaan timbunan tanah tidak maksimal.
Ia menyebutkan musim hujan yang terjadi cukup lama dengan intensitas tinggi. Dari Juni 2016-April 2017 per tahunnya mencapai 70 persen. Di mana dari 458 hari turun hujannya 255 hari.
"Kendala percepatan pembangunan pertama adalah curah hujan. Ini mengakibatkan timbunan tanah baru mencapai 40 persen," ujarnya.
Kendala lainnya, kata Iwa, terkait pengadaan lahan yang belum tuntas 100 persen. Terutama pembebasan tanah wakaf Masjid Al-mukmin yang belum mencapai kesepakatan. Selain itu ada beberapa lahan milik warga yang sedang tahap konsinasi di pengadilan.
Meski demikian pengadaan lahan, Iwa mengaku hampir tuntas dengan pencapaian 95 persen. Dari kebutuhan 1,69 juta meter persegi sampai 15 Mei 2017 sudah mencapai 1,6 juta meter persegi. Menurutnya diperkirakan untuk pengerjaan seksi satu Tol Bocimi rampung pada Desember 2017. Pengerjaan akan melanjutkan penyelesaian seksi dua untuk Ciawi-Lido.
"Kalau dari Ciawi-Lido baru bisa selesai akhir Maret 2018," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya memastikan tol Bocimi belum bisa digunakan untuk mudik lebaran tahun ini mengingat masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Ia berharap proyek ini bisa selesai sesuai dengan target.