Kamis 18 May 2017 22:27 WIB

Puluhan Pedagang Terjaring Penertiban Pasar Tanah Abang

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ani Nursalikah
Suasana trotoar pinggir Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Suasana trotoar pinggir Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat, Santoso mengungkapkan dari hasil penertiban pedagang kaki lima Tanah Abang sejak Sabtu (13/5) sampai Kamis (18/5) terjaring puluhan pedagang kaki lima. 

Dari hasil penertiban Sabtu (13/5) terjaring satu pedagang kaki lima gerobak, gerobak bubur kacang hijau, meja lapak makanan, pedagang payung besar, pedagang gantungan stainless, penjual gerobak toge goreng. Kemudian, dua gerobak pemulung, lima pedagang lapak gelaran dan 14 pedagang bangku plastik.

Kemudian, pada Ahad (14/5) Satpol PP menghalau 20 pedagang makanan. Pedagang minuman dan kue di pintu keluar stasiun Tnah Abang.

"Senin (15/5) kami menjaring masing-masing satu pedagang gerobak buah dan troli minuman serta masing-masing dua pedagang bangku kayu dan gantungan stanlis," ungkapnya kepada Republika.co.id, Kamis (18/5).

Susanto melanjutkan, pada Selasa (16/5) terjaring lima lapak karpet dan bangku plastik, kemudian masing-masing terjaring barang seperti satu payung, satu termos, satu tabung gas 3 kg dan satu tralis, enam krat minuman, tiga meja lapak, dua ikat pakaian, dua kotak aksesoris telepon genggam, empat peti kayu, satu karung pakaian, 43 helai pakaian anak, 9 jeriken air dan tiga patung.

Untuk Rabu (17/5) terjaring empat troli, tiga timbangan, sembilan keranjang buah, dua payung, 10 bangku plastik dan lima peti buah kosong. "Dan untuk Kamis (18/5), terjaring 32 gamis, 14 kerudung, 34 kemeja, 16 atasan, 6 patung dan 31 celana pendek," kata dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan langkah-langkah mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Tanah Abang. Banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar dan bahu jalan.

Menurut Djarot, langkah pertama mengatasinya adalah PKL harus ditertibkan dan dijaga aparat keamanan. Aparat keamanan tersebut terdiri dari gabungan Satpol PP dan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi  DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta).

"Kedua menertibkan parkir liar ya, itu harus sejak dini, karena sekali lagi kita mendekati bulan puasa dan Lebaran. Harus disosialisasikan sekali lagi sehingga mereka betul-betul tertib," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis (18/5).

Pemprov DKI Jakarta ingin semua pedagang dan konsumen datang ke Tanah Abang dengan nyaman. "Yang kita fokuskan adalah pedagang yang ada dalam pasar. Sebab begitu yang di luar itu banyak banget, maka pedagang dalam pasar akan sepi. Kita usahakan konsumen berbelanja dalam pasar," katanya.

Sebelumnya, PKL setiap harinya terus penuhi trotoar sepanjang Jalan Jati Baru, Tanah Abang Jakarta Pusat. Satpol PP pun terus menambah personel untuk berjaga di sekitar Pasar Tanah Abang, khususnya personel dari tingkat provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement