REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Swedia Bagas Hapsoro mengatakan bahwa Swedia mendukung rencana Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Hal itu disampaikannya ketika menghadiri konferensi pers terkait rencana kedatangan Raja Swedia Carl XVI Gustaf ke Indonesia di Gedung Palapa Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (18/5).
"Indonesia sudah berniat menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Dukungan penuh dari Swedia sudah ada," ungkap Bagas.
Swedia, kata Bagas, menganggap negaranya dan Indonesia sebagai net contributor. "Tidak hanya untuk stabilitas di kawasan, tapi juga keamanan di dunia," ujarnya.
Terkait hal ini, Bagas menyoroti berbagai masalah internasional yang tak kunjung usai, seperti krisis di berbagai negara di Timur Tengah serta pemberontakan milisi ISIS. Ia menilai problem-problem atau krisis tersebut tak kunjung usai karena pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memiliki agendanya masing-masing.
"Kita menganggap tidak ada solusi permanen," katanya menjelaskan. Tetapi Indonesia dan Swedia, ungkap Bagas, memiliki suatu agenda. "Dan hal ini terutama diinspirasi oleh (sikap) politik bebas aktif," ucapnya.
Pernyataan Bagas tersebut berkaitan dengan rencana kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf pada 22-24 Mei mendatang. Dalam kunjungan tersebut, Raja Carl Gustaf diprediksi akan membahas beberapa hal, seperti ekonomi dan investasi, lingkungan hidup, energi, serta riset teknologi.