REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebun Raya Bogor-LIPI genap berusia 200 tahun pada 18 Mei 2017 dengan perayaan yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Kamis. "Presiden rencananya akan meresmikan prasasti dua abad Kebun Raya Bogor sekaligus menandatangani Sampul Hari Pertama prangko edisi khusus anggrek 34 provinsi beserta 'souvenir sheet-nya'," kata Roniati A Risna, Kasubag Kerjasama dan Informasi Kebun Raya Bogor-LIPI.
Risna mengatakan perayaan dua abad Kebun Raya Bogor diisi dengan berbagai kegiatan selain penandatanganan prasasti dan peluncuran prangko, seperti Pameran Perkebunrayaan selama empat hari (18-21 Mei 2017), KRB 200K Run pada 20-21 Mei, Kegiatan Pendidikan Lingkungan (19-21 Me), sepeda santai dua abad KRB (20 Agustus 2017), seminar internasional, festival seni dan budaya, Harmoni dalam Seni Lomba Fotografi Kebun Raya, lomba olahraga antarkebun raya.
Kebun Raya Bogor merupakan pusat penelitian dan pusat konservasi luar kawasan (eks-situ) tumbuhan terbesar di Indonesia saat ini. "Kebun Raya Bogor memiliki luas sekitar 87 hektare, dengan jumlah koleksi tumbuhan sejumla 12.531 spesimen yang dikelompokkan ke dalam 3.228 jenis, 1.210 marga, dan 214 suku," katanya.
Ia menjelaskan Kebun Raya Bogor menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena menjadi kebun raya tertua di Asia Tenggara. Di dunia, katanya, Kebun Raya Bogor tertua ketiga setelah Kebun Raya Pandova di Italia yang berusia 300 tahun dan Royal Botani Garden Sydney di Australia yang genap berusia 200 tahun pada 2016. "Usia Kebun Raya Bogor berjarak satu tahun dari Kebun Raya Sydney," kata Risna.
Ia menyebutkan kiprah Kebun Raya Bogor cukup dikenal di dunia internasional yang kini dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Intenational Association of Botanic Garden (IABG) untuk wilayah Asia. "Jabatan Sekjen IABG chapter Asia dipegang oleh Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, Bapak Didik Widiyatmoko," katanya.
Selain itu, PKT Kebun Raya-LIPI atau Kebun Raya Bogor juga menjadi anggota Botanic Garden Conservation International bersama 3.000 kebun raya di dunia. "Keberadaan Kebun Raya Bogor dari waktu ke waktu berperan penting bagi benteng terakhir penyelamatan flora di Indonesia," kata Risna.
Ikuti Whatsapp Channel Republika