Rabu 17 May 2017 17:48 WIB

16 Daerah di Jabar Serentak Lakukan Percepatan Tanam

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah buruh petani tengah menanam benih padi disawahnya, Jalan Rancasagatan, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (21/12).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah buruh petani tengah menanam benih padi disawahnya, Jalan Rancasagatan, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 16 daerah di Jabar serentak melakukan gerakan percepatan tanam. Selain untuk memenuhi stok pangan, percepatan juga dimaksudkan untuk mengantisipasi ancaman kekeringan akibat mulai masuknya musim kemarau.

 

Adapun 16 daerah di Jabar itu di antaranya, Kabupaten Karawang, Bekasi, Indramayu, Subang, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Garut dan Tasikmalaya.

 

"(16 daerah) Lagi bergerak semua sekarang," kata Penanggungjawab Upaya Khusus (Upsus) Pajale Jabar, Banun Harpini, saat ditemui di acara Gerakan Percepatan Luas Tambah Tanam Padi, di Desa/Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Rabu (17/5).

 

Menurut Banun, kondisi air di Jabar diperkirakan akan cukup hingga awal Juni. Karena itu tanam padi harus dipercepat untuk mengejar kecukupan air.

 

Tak hanya itu, percepatan tanam juga dimaksudkan untuk memenuhi target produksi padi. Target produksi padi di Jabar pada Agustus – September sebanyak 1,1 juta ton. Dari jumlah target itu, 40 persen di antaranya diharapkan dipenuhi dari Cirebon.

 

Menjawab kekhawatiran petani terhadap munculnya organisme pengganggu tanaman (OPT) seiring percepatan tanam, Kementan terus menciptakan inovasi bibit-bibit padi baru yang tahan terhadap OPT. Dengan demikian, petani tidak perlu lagi khawatir.

 

"Saya mengajak agar petani tidak fanatik pada satu varietas saja. Sebaiknya gunakan atau mencoba varietas baru," tutur Banun.

 

Contohnya, varietas inpari 33 yang merupakan jenis baru yang tahan terhadap wereng. Varietas itu juga terbukti di Sumedang menghasilkan tingkat produksi hingga sembilan ton per hektare.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement