Rabu 17 May 2017 13:39 WIB

Soal Pencalonan Netty Heryawan, Deddy Mizwar Singgung Politik Dinasti

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (ketiga kanan) didampingi istri, Netty Heryawan (tengah) dan Wakil Gubernur provinsi Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri)
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (ketiga kanan) didampingi istri, Netty Heryawan (tengah) dan Wakil Gubernur provinsi Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat mengusulkan dua nama untuk diajukan sebagai calon gubernur Jawa Barat. Nama tersebut ialah istri Gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan dan Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu.

Dicalonkannya Netty Prasetyani memunculkan opini politik dinasti karena suaminya yang merupakan kepala daerah saat ini. Termasuk dari Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang juga digadang-gadang sebagai salah satu kandidat kuat dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Deddy mengomentari terkait kemungkinan dirinya disandingkan dengan Netty. Menurutnya figur tersebut tetap akan dipertimbangkan DPP PKS dan partai koalisi termasuk soal kritik dinasti politik yang menerpa Netty.

"Soal dinasti itu harus jadi bahan pertimbangan. Tapi DPP kan belum memutuskan. Jadi kita tidak bisa berandai-andai sehingga ada konotasi buruk,” kata Deddy di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (17/5).

Pria yang juga akrab disapa Demiz mengapresiasi dua nama yang sudah dikerucutkan oleh DPW dalam Rakorwil PKS Jabar pekan lalu. Namun siapa yang calon yang akan maju dalam Pilgub Jabar 2018 masih belum bisa dipastikan.

Menurutnya PKS juga tetap tidak bisa berjalan sendiri karena masih butuh koalisi dengan partai lain. Demiz sendiri menilai, keputusan DPW PKS mengajukan dua nama tersebut mempertimbangkan penilaian partai koalisi.

Ia juga masih belum memastikan majunya dirinya dalam perebutan kursi nomor satu di Jawa Barat ini. Karena belum ada partai yang mengumumkan secara pasti pengusungan dirinya. "Harus realistis, bagaimana partai koalisi melihat individu yang ditawarkan. Jangan-jangan saya juga nggak kepilih kan?” tuturnya.

Meski demikian ia mengatakan saat ini terus menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai seperti Gerindra, PKS, PBB, dan Demokrat. Menurutnya meski komunikasi ini berjalan, namun dirinya belum bisa memastikan keputusan DPP akan seperti apa.

“Semuanya masih cair, dengan Demokrat saya bicara banyak hal. Soal calon-calon juga dibicarakan," ucapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement