Rabu 17 May 2017 11:16 WIB

Pastika Ajak Komponen Masyarakat Jaga Keamanan Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Angga Indrawan
 I Made Mangku Pastika
Foto: Republika/Yogi Ardhi
I Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengimbau seluruh komponen masyarakat, termasuk tokoh adat lintas agama untuk menjaga kemanaan Bali. Isu nasional yang belakangan memicu munculnya gerakan solidaritas di sejumlah daerah, tak terkecuali Bali menurutnya masih terjaga.

"Mohon ingatkan umat supaya tak larut dalam euforia berlebihan sebab yang berlebihan itu saya khawatirkan bisa memicu hal yang tak diharapkan," kata Pastika, Rabu (17/5).

Gerakan solidaritas berlebihan rentan ditunggangi kepentingan  tertentu. Pastika berharap para tokoh adat dan lintas agama lebih peka melihat perkembangan situasi. "Jangan biarkan ada masalah yang beranak pinak sehingga memicu persoalan lebih serius," katanya.

Bali, kata mantan Kapolda Bali ini adalah pulau kecil, namun memiliki pengaruh kuat. Bali selama ini sudah menjadi pulau yang damai, rukun, dan harmonis sehinga menyebarkan virus positif.

Pastika mengatakan sebelumnya sudah menggelar pertemuan khusus dengan tokoh adat dan lintas agama terkait situasi nasional yang berkembang beberapa pekan terakhir. Ia meminta tokoh adat dan lintas agama ikut berkontribusi menjaga situasi tetap terkendali.

"Peran tokoh adat dan agama sangat dibutuhkan untuk mengimbau masyarakat supaya tak bereaksi berlebihan menyikapi situasi sedang berkembang," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), I Gusti Ngurah Sudiana.

Pemerintah juga bisa memberikan lebih banyak wawasan kebangsaan untuk generasi muda. Wawasan kebangsaan memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah, air, udara secara tidak terpisahkan yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh mencakup segenap bidang kehidupan nasional, meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement