REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN), Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat mengaku prihatin dengan situasi politik yang akhir-akhir ini terjadi di tengah masyarakat. Dia menilai, situasi itu telah menyerang sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa, kerukunan umat beragama, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk itu, Sultan Sepuh menghimbau kepada semua keraton/kedatuan/puri/istana/kerajaan di seluruh tanah air untuk segera mengadakan dialog dan silaturahmi. Kegiatan tersebut dilakukan antara tokoh agama, tokoh budaya, tokoh adat, pemerintah daerah, serta aparat keamanan di daerah masing-masing.
‘’Ini untuk menjaga ketentraman, kedamaian, persatuan, silaturahmi, toleransi,’’ kata Sultan dari Keraton Kasepuhan Cirebon itu, Rabu (17/5).
Sultan Sepuh pun meminta agar semua pihak menahan diri dan tidak mengadakan demo massal yang mengatasnamakan agama/kelompok/golongan untuk menjelekkan dan menyerang kelompok/golongan/agama lain. Sedangkan kepada semua partai politik, dia mengimbau agar tidak menghalalkan segala cara dalam meraih kekuasaan, apalagi dengan mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Sultan Sepuh juga mengajak kepada semua pihak untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momen untuk menenangkan diri (cooling down), mawas diri, merenung dan introspeksi, untuk kembali bersama-sama membangun bangsa dan negara dalam bingkai NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan UUD 45.
‘’Marilah kita mendoakan bangsa dan negara ini agar diberi kekuatan, kedamaian, kesejahteraan, dan keberkahan,’’ ujar Sultan Sepuh.