Selasa 16 May 2017 08:36 WIB

Pemprov DKI Siap Sokong Kota Tangerang demi Atasi Kemacetan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana jalan layang non-tol (JLNT) bus Transjakarta koridor XIII Ciledug-Tendean di Halte CSW, Jakarta, Rabu (3/5).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Suasana jalan layang non-tol (JLNT) bus Transjakarta koridor XIII Ciledug-Tendean di Halte CSW, Jakarta, Rabu (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 46 ribu kendaraan melintasi Jalan Hos Tjokroaminoto, Kota Tangerang, Banten, setiap harinya. Oleh sebab itu, adanya moda transportasi Transjakarta Koridor 13 ini dianggap dapat mengurangi kemacetan. Pemprov DKI Jakarta pun siap menyokong Kota Tangerang untuk hal itu.

"Hitungan Pak Arief (Wali Kota Tangerang) dari data yang ada itu 46 ribu kendaraan tiap harinya. Dengan adanya moda transportasi koridor 13 ini, pemerintah dan warga Kota Tangerang, Jakarta juga terbantu," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Halte CSW, Senin (15/5).

Ia menceritakan, saat sedang santap makan siang di salah satu rumah makan padang di Kebayoran Lama, Arief meminta supaya jalan layang bus Transjakarta terus dibuat hingga perumahan Puri Beta, Larangan, Kota Tangerang, Banten. Jika direalisasikan, panjang jalan layang itu mencapai hampir 5 kilometer (km).

"Dengan begini saya bilang ke Pak Arief, 'ini kan melibatkan dua provinsi. Maka, kami perlu koordinasi dengan Provinsi Banten dan Walikota Tangerang'," kata Djarot.

Djarot melanjutkan, kedua pihak itu nanti bersama-sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan duduk bersama untuk bisa mengeksekusi hal tersebut. Secara prinsip, sambungnya lagi, pihaknya akan mendukung.

"Kami akan dukung. Transjakarta siap. Apalagi tadi rekayasa jalur sudah dilakukan di Perumahan Puri Beta tadi. Kami siap untuk menyokong Kota Tangerang," tutur Djarot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement