Senin 15 May 2017 20:06 WIB

Puan Maharani Resmikan Lawatan Sejarah Nasional 2017 di Bengkulu

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Hazliansyah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani membuka gelaran Lawatan Sejarah Nasional (LASENAS) 2017 di Kota Bengkulu
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani membuka gelaran Lawatan Sejarah Nasional (LASENAS) 2017 di Kota Bengkulu

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani secara resmi membuka gelaran Lawatan Sejarah Nasional (LASENAS) 2017 di Kota Bengkulu, Senin (15/5). Turut hadir mendampingi Puan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dan Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Pembukaan berlangsung di halaman Rumah Pengasingan Bung Karno, Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Pada kesempatan tersebut, Puan mengingatkan peserta LASENAS 2017 mengenai wejangan sang proklamator agar jangan melupakan sejarah yang kerap disingkat dengan akronim "Jasmerah".

"Hanya dengan mengenal sejarah bangsa, mengetahui akar sejarah, barulah kita bisa mengimplementasikan empat pilar dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar politikus berusia 43 tahun itu.

Menurut Puan, Bengkulu yang merupakan tempat pengasingan Sukarno (1938-1942) sekaligus kota kelahiran ibu negara pertama RI Fatmawati, memiliki banyak daya tarik sejarah. Dengan memperlihatkan semua itu kepada peserta LASENAS, Puan berharap dapat meningkatkan jiwa nasionalisme para penerus republik.

LASENAS 2017 diikuti oleh sekitar 200 peserta yang mayoritas terdiri dari siswa SMA/SMK/MA dari 34 provinsi di Indonesia. Turut berpartisipasi para guru sejarah tingkat SMA, perwakilan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB), instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pengampu kepentingan di bidang sejarah.

Sejak 14 sampai 18 Mei 2017, para peserta diajak melawat sejumlah objek wisata yang berkaitan dengan sejarah di seantero Provinsi Bengkulu. Sejumlah objek yang dituju antara lain Benteng Marlborough, Museum Negeri Provinsi Bengkulu, Rumah Pengasingan Sukarno, Rumah Ibu Fatmawati, Makam Sentot Alibasya, Masjid Jamik, dan Pertambangan Emas di Kabupaten Lebong.

Menko PMK juga menyerahkan bantuan kepada keluarga serta siswa/siswi asal Bengkulu dan meminta seluruh pihak untuk memantau pemanfaatannya. Bantuan berupa 126 buah Kartu Indonesia Pintar (KIP), 100 buah Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan 100 kartu Program Keluarga Harapan (PKH).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement